Lihat ke Halaman Asli

Kerinduan Seorang Anak Kepada Ibunya yang Bekerja sebagai TKW di Arab Saudi

Diperbarui: 2 Januari 2024   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ibu dan anak (sumber: theguardian.com)

Keluarga adalah tempat pertama dan terpenting untuk memberikan pendidikan masa depan bagi semua anak. Keluarga merupakan tempat berkembangnya proses interaksi dan tempat seseorang anak belajar sosialisasi dan komunikasi secara baik dan sehat.

Tidak sedikit anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak lengkap dan menuju ke arah negatif akibat dari berbagai masalah dalam keluarga. Sepenting itulah faktor keluarga bagi perkembangan sang anak.

Dimas merupakan seorang anak berusia 8 tahun yang tinggal bersama kakak dan neneknya. Orang tua Dimas berpisah pada saat usianya 1 tahun, kemudian pada saat Dimas menginjak usia 5 tahun ibunya pergi untuk bekerja sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita) di negara Timur Tengah yaitu Arab Saudi.

Kepergian ibunya tersebut demi menopang ekonomi keluarga karena perceraian tersebut membuat sang ibu menjadi tulang punggung keluarga. Dengan alasan itu membuat ibu dari Dimas bertekad bekerja Menjadi TKW demi menghidupi kedua anaknya sekaligus orang tuanya yang sudah renta.

Tiga tahun berlalu tanpa merasakan kehangatan orang tuanya, kini Dimas sudah bersekolah kelas 1 SD. Meski ibunya sedang bekerja di tempat yang sangat jauh, namun dimas masih sering berkomunikasi dengan ibunya melalui video call.

Ia sering menanyakan kepada neneknya kapan ibu akan pulang. Tampak rindu terhadap ibunya sudah tak terbendung, namun neneknya hanya bisa terus menenangkan sang cucu bahwa ibunya pasti akan pulang. Terkadang pada saat malam Dimas menangis sambil terus menanyakan ibunya.

"Nek, kapan ibu akan pulang? Dimas mau ketemu ibu" ucap Dimas sambil menahan rindu yang sangat dalam. "Nanti juga ibu akan pulang, tapi sekarang ibu masih kerja nyari uang buat Dimas sekolah dan jajan," balas sang nenek sambil berlinang air mata karna tak sanggup melihat cucunya bersedih.

"Nenek juga terkadang nangis, tidak tega melihat dimas tumbuh tanpa kehangatan dari kedua orang tuanya. Terus liat orang lain liburan sama keluarganya, tapi Dimas hanya bisa main sama nenek dan kakaknya," tambah sang nenek.

Terkadang Dimas merasa iri kepada temannya yang selalu di jemput oleh ibunya pada saat pulang sekolah. Dimas lebih sering bermain dengan teman sebayanya demi mengurangi kesedihan dan kerinduan kepada ibunya.

Mendidik anak tanpa di dampingi seorang ibu bukan suatu hal yang mudah, namun nenek dari Dimas selalu melakukan apapun demi sang cucu agar bisa ceria. Ia menggantikan peran ibu untuk membesarkannya dengan baik dan selalu mengajarkan hal-hal baik pula, agar pada saat Dimas beranjak dewasa dia bisa membedakan hal yang baik dan buruk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline