Lihat ke Halaman Asli

Naiknya Gibran sebagai Cawapres Membuat Hubungan Jokowi dengan PDIP Memanas

Diperbarui: 5 November 2023   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detikcom

Naiknya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden 2024 telah menjadi topik hangat dalam dunia politik Indonesia. Hal ini memunculkan beragam opini dan spekulasi, terutama mengenai bagaimana hubungan antara Jokowi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hubungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri semakin memanas akhir-akhir ini. Gejala memanasnya hubungan keluarga Jokowi dengan PDIP disebut mencapai puncaknya saat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, terpilih menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Maju.

Peneliti pusat riset politik BRIN, Firman Noor, mengatakan hubungan keluarga Jokowi dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri memang sudah lama memanas, hanya sekarang baru terlihat jelas indikasi keretakannya.
Hasto mengatakan kader hingga simpatisan kecewa terhadap keluarga Jokowi yang dinilai meninggalkan PDIP setelah melalui lima pilkada dan dua pilpres bersama.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan Konstitusi".
"Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," pada Minggu (29/10), dalam pernyataan tertulis, seperti dikutip detikcom.

Hingga saat ini Gibran Rakabuming Raka belum juga dipecat PDIP dan masih memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menjelaskan, alasan partainya tak memecat Gibran karena Gibran sudah dianggap keluar dari PDIP.

"Bagi PDI Perjuangan kalau pertanyaannya kenapa tidak diberhentikan? Maka sesungguhnya dalam konteks etika politik rakyat telah menganggap Gibran keluar dari PDIP, kita bisa lihat dari tanggapan-tanggapan masyarakat tentang hal ini".

"Jadi tanpa harus diberhentikan secara resmi sebenarnya rakyat telah menganggap Mas Gibran keluar dari PDIP karena telah mengambil keputusan keluar dari dari garis politik partai yang resmi," kata Basarah dilansir detikNews, Jumat (27/10/2023).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline