Lihat ke Halaman Asli

Saeful Ihsan

Sarjana Pendidikan Islam, Magister Pendidikan

Kala Kekuasaan Merasa Tertindas, Orang Biasa Harus Lebih Peka

Diperbarui: 11 Januari 2024   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pexels.com/Vlada Karpovich

Jika para pemegang kekuasaan merasa dirinya ditindas, diintimidasi, dan bermental korban, maka orang-orang biasa harus bagaimana? Ya, harus lebih peka dong!

Sementara para pemegang kekuasaan itu punya fasilitas, uang, gaji, harta yang banyak, kehormatan, kedudukan, dan tentu kekuasaan itu sendiri. Mereka punya banyak modal untuk menang, dan tidak masuk akal bisa ditindas.

Fenomena kekuasaan merasa tertindas ini muncul pasca debat Capres ketiga yang diselenggarakan KPU pada tanggal 7 Januari 2024, dipicu oleh serangan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan terhadap Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Banyak yang menilai bahwa serangan Anies Baswedan menyasar personal, bukannya program, dan rupanya pandangan ini didukung kekuasaan. Presiden Jokowi dalam keterangannya di media menyoroti serangan yang diduga bersifat pribadi ini.

Meskipun tidak secara terbuka Presiden menyebut Calon yang mana. Jelasnya Presiden membaca ada serangan yang bersifat personal, sehingga Presiden menyarankan ke KPU, format debat harus diubah.

Publik sudah sadar betul bahwa pihak yang mengalami serangan yang diduga bersifat personal itu adalah Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Sebagian publik media sosial bahkan memviralkan aksi 'tangisan untuk Prabowo'.

Sesungguhnya publik tidak usah menangis, karena serangan dalam debat itu lumrah, walaupun diduga bersifat personal. Seharusnya yang diserang mampu menangkis segala serangan dengan kemampuan mengelola retorika yang memadai.

Sebab jika serangan atas Capres Prabowo ditangisi, akan semakin mengesankan bahwa Prabowo tidak dapat membela dirinya sendiri. Bahwa Prabowo harus dikasihani, padahal serangan dalam debat bukan hanya Prabowo sendiri yang mengalami.

Anies dan Ganjar pun kerap kena serangan, bahkan bukan oleh Prabowo semata, melainkan juga dari para pendukung masing-masing yang punya catatan digital pernah menyerang Capres dukungan orang lain.

Terlalu berlebihan kiranya jika publik harus membela Prabowo mati-matian dan kurang membela yang lainnya. Posisi Prabowo pada saat debat sesungguhnya sudah sangat diuntungkan dengan tema "Pertahanan dan Keamanan".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline