Di pagi ini dengan suasana yang berbeda
Aku lama termenung dan terdiam
Mematung, menggigit bibir dan kadang tertawa
Entah lagi di bawa kemana alam pikiranku sekarang
Berjalan tertatih memintal memori dan merangkai ingatan
Satu persatu wajah hadir dan bercerita
Dari yang hanya sekedar tau
sampai yang pernah dalam satu adegan cerita
Mengapa kemudian semua ingin menyapa
Ah bukan hanya sekedar menyapa
Tapi wajah-wajah itu terus menerus ingin bercerita
Berjejal tanpa antri, berebut berada di depan cermin pikiran
Ah.....
Ada apa ini, kenapa semua ini...
Ku putuskan bertanya pada sahabat yang tak jauh dari gerbang
Karena hatikupun tak bisa menjawabnya
Belum sempat ku tanyakan, disapa pun belum juga
Sahabat yang sama termenung dari tadi di gerbang
Memeluku erat dan air hangat berjatuhan dari mata sipitnya
Tertawakah,,,??
Oh ternyata menangis..
Ya tangis setengah merengek manja
Ada sahabat terlihat sendiri di depan
Aku mau bertanya kepadanya
Karena yang tadi tak mungkin juga menjawab
Tak ada jawaban dari setiap tanyaku
Tak ada harapan atas jawaban kegelisahanku
Ya ya ya...
Aku tau
Semua sudah tak lagi nyata
Gerbang itu pun tak lagi ada
Orang-orang tadipun entah kemana
Yang ada hanyalah jarak antara kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H