Lihat ke Halaman Asli

Mr Sae

Peneliti

Tantangan Pengembangan Kelapa Nasional

Diperbarui: 2 April 2020   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia merupakan negara agraris yang memerlukan perhatian khusus untuk mengolah sumber dayanya terutama pada sektor pertanian agar bisa kuat dan tangguh dalam menghadapi persaingan global. Sektor yang memegang peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia adalah sektor perekebunan.

Perkebunan yang dimaksud ini adalah kelapa, kelapa merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai jual yang penting bagi petani di Indonesia. Data tahun 2019 menunjukkan, Indonesia memiliki luas areal kelapa 3.500.726 (ha) dan menghasilkan produksi sebanyak 2.992.190 (ton).

Berdasarkan data tersebut, Indonesia memiliki potensi besar dibidang industri ekspor kelapa. Salah satu produk turunan kelapa yang memiliki fungsi penting dalam pertumbuhan ekonomi dan menambah devisa negara Indonesia adalah kopra.

Menurut Woodroof (1970:43), kopra adalah nama untuk daging buah kelapa yang dikeringkan. Setelah dikeringkan kopra baru bisa diproduksi dan selajutnya diproses menjadi minyak kelapa.

Sisa dari pengolahan minyak kelapa disebut bungkil kopra yang digunakan sebagai makanan ternak. Pembuatan kopra memerlukan berbagai langkah mulai dari pemanenan sampai pemasaran produknya.

Penurunan Produksi dan Peremajaan 

Produksi kelapa rakyat pada saat ini cenderung menurun yaitu di bawah 6 ton/ha, artinya perlu ditempuh langkah cepat dan tepat untuk meningkatkan kembali hasil produksinnya.

Upaya tersebut dapat melalui peremajaan kebun kelapa rakyat dilakukan untuk meningkatkan produksi kelapa yang rendah akibat banyak tanaman berumur tua dan wewenan peremajaan adalah tugas pemerintah.

Luas perkebunan kelapa di Indonesia saat ini mencapai 3,5 hektar, dari jumlah tersebut 97% didominasi oleh perkebunan rakyat dan kelapa yang dimiliki petani tersebut rata-rata sudah berusia tua dan penanganan pasca panen/pengolahanya sangat sederhana.

Adapun peremajaan perkebunan kelapa hingga saat ini belum banyak dilakukan karena terkendala anggaran dan ketersediaan varietas unggul baru (VUB?, sehingga dampaknya, terjadi penurunan produksi kelapa.

Selain itu, berbeda dengan komoditas lain seperti karet atau kelapa, untuk komoditas kelapa tidak ada jaminan bakal terserap maksimal. Padahal, kelapa merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bernilai tambah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline