Lihat ke Halaman Asli

Mr Sae

Peneliti

Memacu Produksi dengan Varietas Unggul

Diperbarui: 3 Oktober 2018   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Keunggulan benih menjadi kunci terhadap hasil produksi. Selaian aspek teknis dalam pengelolaan tanaman daya dukung benih unggul memiliki peran signifikan. Kebanyakkan dari petani kurang memperhatikan kualitas benih yang di tanam, selain akses benih unggul yang sulit karena kurang pengetahuan mereka akibat masih belum maksimalnya diseminasi terhadap verietas atau teknologi pertanian.

Upaya untuk meningkatkan produksi dengan kualitas tinggi harus diupayakan agar keberlanjutan produksi untuk kebutuhan domestic dan pasar dunia terpenuhi.

Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan sejumlah inovasi teknologi mendukung program perbenihan. Sebanyak 354 varietas unggul tanaman perkebunan telah dilepas berdasarkan SK Menteri Pertanian  hingga tahun 2018 ini, sebagai hasil kerjasama dengan Pemerintah daerah dan beberapa diantaranya adalah Varietas Unggul Tebu (AAS Agribun, AMS Agribun, ASA Agribun dan CMG Agribun) yang diproduksi melalui teknologi modern sehingga memiliki potensi produktivitas lebih dari 200 ton/ha, rendemen 12% per tahun dan hablur gula 20 ton/ha. Varietas unggul tebu ini diharapkan dapat mendukung program swasembada gula di Indonesia.

Kakao BL-50 memiliki potensi produksi yang tinggi yakni mencapai 3,7 ton/ha/tahun, sekitar lima kali lebih tinggi dari rata-rata produksi nasional yang hanya sekitar 700 kg/ha.  

Di samping keunggulan dari segi produktivitas, beberapa varietas seperti Varietas Unggul Kopi Liberika memiliki keunggulan adaptasi pada lahan suboptimal.  

Varietas kopi LIM 1 (Liberoid Meranti 1) dan kopi LIM 2 (Liberoid Meranti 2) masing-masing memiliki keunggulan potensi produksi mencapai 1,69-1,98 ton biji/ha/tahun, tahan karat daun dan penggerek buah kakao (PBKo).

dokumentasi pribadi

Varietas Unggul Kelapa Bido memiliki keunggulan dari segi pertumbuhan meninggi pohon yg berlangsung lambat, cepat berbuah yakni 3 tahun setelah tanam, ukuran buahnya bulat dan besar (2,5 kg/butir), memiliki potensi hasil kopra lebih dari 4 ton kopra/ha/tahun (4 kali lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 1,1 ton kopra /ha/tahun).  Sebagai minuman segar, kelapa muda Bido sangat sesuai untuk dimanfaatkan karena volume air kelapa cukup banyak dengan rata-rata kandungan sekitar 700 -- 1.200 ml.   

Varietas unggul Kelapa Sri Gemilang memiliki keunggulan adaptif pada lahan pasang surut, tahan terhadap kekeringan maupun cuaca basah dengan potensi produksi kopra > 3 ton/hektar/ tahun, dan memiliki kadar minyak tinggi (65,2 %) serta kadar protein tinggi (9 %).  

Varietas unggul seraiwangi Sitrona 1 Agribun dan sitrona 2 Agribun, mampu tumbuh dengan baik di daerah sub optimal serta memiliki kandungan sitronellal antara 45 - 60% dan kandungan geraniol antara 88-90%. 

Badan Litbang Pertanian telah melepas 3 varietas unggul seraiwangi yaitu seraiwangi 1, sitrona 1 agribun dan sitrona 2 agribun.Varietas unggul nilam patchoulina 1 dan 2, merupakan varietas unggul dengan produksi tinggi dan tahan terhadap penyakit layu bakteri yang hingga saat ini menjadi kendala dalam pengembangan nilam. 

Proses penelitian untuk menghasilkan varietas unggul/berkualitas terus dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan  dukungan SDM handal dan berkualitas serta dukungan vasietas penelitian yang memadai demi kesejahteraan petani dan kemajuan bangsa dan negara dimasa mendatang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline