Tradisi pulang kampung jelang lebaran/mudik merupakan fenomena tersendiri di ASIA khususnya di Indonesia. Tradisi ini telah turun temurun dan semakin bergelombang. Inti dari mudik ini adalah mengangatkan suasana dari tengan tinggi di tempat merantau atau kerja dengan melebur dan bercengkrama dengan keluarga dengan cara canda tawa, jalan jalan, makan makan dan jenis hiburan lainnya. Lebaran dan seluruh aktivitas didalamnya intinya adalah merayakan hari kemenagan setelah sebulan penuh berpuasa. Harapan setelah lebaran adalah munculnya suasana baru yaitu ikatan persaudaraan semakin erat, rasa rindu atau kangen terbayar dan membahagiakan keluarga dan saudara serta sahabat. Semua itu hanya ada di hari raya dan di Indonesia
Namun sebagian besar pemudik kehilangan momentum dan esensi setelah pulang kampung, mengapa?karena sebagian besar dari mereka tidak memiliki agenda yang kongkrit setelah tiba di kampung. Mereka menganggap mudik tidak bernilai investasi, padahal mudik dengan berbagai aktivitasnya memebrikan dampak sangat posiitif terhadap aktivitas setelah kembali ke tempat kerjanya.Berikut saya berbagai tips mudik dan aktivitas aa yang harus dilakukan setelah tiba di kampung, semoga bermanfaat.
PERSEPSI.mudik bukan hanya dimaknai sebagai aktivitas kepuasan fisik, namun mudik dengan berbagai aktivitasnya harus juga dimaknai sebagai aktivitas non fisik yaitu memuaskan perasaan dan memperbaiki ikatan dan menghilangkan rasa benci, prasangka dan unjuk rasa. Mudik ibaratkan air pencuci kotoran, hingga suasana menjadi putih bersih dari seluruh aktivitas yang dilakukan.
AKTIVITAS. Banyak orang menghabiskan mudiknya dengan hampa, bahkan justru menumpuk masalah setibanya di kampung karena ia tidak atur jadwal secara terencana, apa agenda day to day nya yang sangat singkat itu, sementara biaya dan tenaga yang dikeluarkan untuk mudik sangat besar serta berisiko tinggi dalam perjalanan. Untuk membuat aktivitas mudik terkesan langkah yang di lakukan adalah?meniatkan dari lokasi awal untuk mendapatkan 2 kepuasan yaitu kekuatan lahir dan batin. Aktivitas lahir biasanya lebih mengarah kepada kebutuhan fisik, misalnya dengan cara makan dan minum, rekreasi, bernyanyi dan jenis hiburan lainya.
Aktivitas fisik ini sbeenarnya sudah di rasakan semenjak meninggalkan rumah dari tempat tinggal. dalam perjalanan tersebut berbagai kuliner telah di rasakan walaupun tidak maksimal karena puasa demikin halnya dengan tempat penginapan. Namun pada saat di kampung, aktivitas fisik akan lebih meriah dan heroik lagi karena bersama dengan keluarga bahakan dengan tetangga dan sahabat lama. Aktivitas ini sebaiknya di disain dan rencanakan dengan baik agar semua orang yang hadir senang secara bersama sama tidak ada yang berduka.
Berikutnya adalah aktivitas non fisik/batin. ini terasa berat dan tidak mudah untuk dilakukan oleh semua pihak, karena sangat terkait dengan aktivitas ritual/ibadah dan perasaan. Kegiatan ini juga harus di desain dengan baik dan menarik serta terkesan setelahnya. Misalnya sebelum menjalankan sholat ied seluruh keluarga berkumpul di rumah dan tidak ada satupun yang tersisa, berangkat dan sarapan sama sebelum menuju ke lapangan atau masjid.
Pada pertemuan tersebut orang yang dituakan memberikan sambutan hangat serta apresiasi atas berkumpulnya semua pihak terutama anak anak mereka yang pulang kampung dari tempat yang sangat jauh. Setelah berangkat bersama dan pulang sholat ied, seluruh anggota keluarga berkumpul kembali di ruangan atau tempat yang sama dengan suasana khidmat orang yang dituakan memberikan pembukaan sekaligus memyampaikan kesan dan pesan kepada seluruh anggota keluarga, kemudian dilanjutkan dengan saling maaf memafaatkan hingga suasana menjadi haru.
Berbagi hadiah, oleh oleh atau sejenisnya sangat penting pada saat itu atau dihiasi dengan menceritakan masing masing anggota keluarga tentang masa lalunya dengan orang tua (anak mengapresiasi orang tua yang telah mendidik dan membesarkanya serta seluruh jerih payahnya). Hal penting agar anak anak mendengar masa lalu kakek dan orang tuanya. Demikian halnya orang tua juga harus mampu menarasikan kehebatan dan kelucuan anak anaknya di depan cucunya, agar cucu cucnya mendapat spirit positif tentang orang tua dan kakeknya.
Setelah aktiviats keluarga selesai jangan lupakan tetangga dan sahabat lama yang sdh lama kita tinggalkan. Kita harus jemput bola atau mendatangi mereka dengan rasa senang dan penuh persuadaraan. Kedatangan kita bukan meminta pujian mereka, namun kita ingin meminta nasehat dan doa tetangga agar aktivitas kita berikutnya lebih lancar dan sukses. Jangan menceritakan tetntang kehebatn kita di kota karena bagi mereka itu tiada makna, jika memungkinkan kita berikan hadiah istimewa terhadap tetangga atau siapapun yang merasa punya kontribusi terhadap kesuksesan kita. Kedatangan kita ke tetangga mencerminkan orang tua kita, ajdi tinggalkan kesan yang menadalam pada tetangga pada saat kita bersama mereka. Orang tua sangat bahagia dengan sikap kita terhadap tetangga yang demikian, kita telah menyambung silahturahim. Jika ini kita lakukan, akan sangat mebekas dalam waktu jangka panjang.
Aktivitas berikutnya adalah jalan jalan bersama anggota keluarga ke tempat yang telah disepakati bersama. Aktivitas disini perpaduan anatara aktivitas fisik dan non fisik, bahkan bisa digunakan untuk memecahkan masalah keluarga yang sangat lama buntu. Dengan suasana yang rileks biasanya masalah mudah di pecahkan.
Setelah seluruh aktivitas mudik dilakukan, masih menyisakan 1 aktivitas lagi sebagai penutup sebelum pulang ke asal adalah melaukan musyawarah atau mendengarkan nasehat dari orang tua sekaligus ucapan perpisahan. Kata kata dan kalimat kalimat yang terungkap dalam pertemuan kali ini harus meberikan kesan mendalam dan mebekas dalam waktu lama.