Lihat ke Halaman Asli

Asyiknya Mengendarai Mobil Mewah

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan baju baru warna biru, sepatu baru mengkilap. Celana bludru keren warna hitam. Aku keluar rumah mewahku melewati ruang tengah rumah yang luas, dengan lantainya yang mengkilap. Menuju garage luas yang berisi 3 mobil mewah, semua bermerk BMW.

Aku naik di salah satu mobil sport BMW serie 3. Mobil warna abu-abu tua metalic mengkilap. Kubuka pintu lalu aku masuk di depan setir. Bau harum jok kulit menandakan mobil baru datang dari toko.Aku sangat menikmati bau harum itu. Bau yang paling aku sukai.

Sambil duduk aku berhenti sebentar memperhatikan dan mengamati ruangan dalam mobil. Ruangan yang dihiasi dengan perpaduan warna yang pas dan indah. Semua interior dilapisi dengan kulit kwalitas tinggi warna cream muda.

Kunci mobil sudah ada di tempatnya sebelum aku duduk. Setelah memastikan pintu garage dan pintu pagar rumah terbuka, aku nyalakan mesin mobil BMW mewah ini. Karena halus suaranya nyaris aku tidak merasakan mesin mobil sudah hidup. Aku baru yakin setelah melihat panel-panel di Dashboard mobil menyala. Lampu-lampu panel itu memperkenalkan diri dalam kemewahan.

Dengan suara lembut mobil meluncur keluar halaman rumahku. Mobil ini terasa seperti terbang, aku tidak percaya ban mobil ini menempel di aspal, walaupun hampir semua jalan jelek dan bergelombang.

AC tetap kunyalakan walau pagi ini udara masih cukup dingin. Suara merdu musik yang kunyalakan, semakin menghilangkan getaran dan suara mesin. Seakan aku berada di tengah-tengah Group Band yang sedang tampil di panggung.

Beberapa teman yang melihatku mencoba untuk menyapa dengan melambai-lambaikan kedua tangannya. Rupanya mereka ingin ikut aku jalan-jalan, dan kepingin juga merasakan mobil mewah ini. Tapi aku pura-pura tidak melihat. Mobil ini tidak cukup untuk semua teman-temanku. Hari ini aku tidak mau digangu, aku ingin sendirian.

Kuhindari jalan ramai kota. Kupilih jalan sepi pegunungan sambil menikmati indahnya alam. Jalan naik apalagi turun serta menukik ke kiri dan ke kanan, tidak masalah dengan mobilku ini. Mobil mewah ini dengan lincah dan lembut melewati segala macam bentuk jalan.

Mobil ini melaju dengan kecepatan tinggi. Kusalip beberapa mobil lain yang mencoba untuk tidak mau mengalah. Semua mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi berhasil kusalip. Dan tak ada satupun mobil yang bisa menyalipku. Akhirnya aku benar-benar menikmati kelembutan, kecepatan dan kelincahan mobil mewahku ini.

Tapi tiba-tiba ada suara keras.

“Brak. Brak. Brak.”

“Hei. Cepat keluar dari kamar mandi. Gantian!”

Baru aku sadar ternyata aku dikamar mandi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline