Lihat ke Halaman Asli

Sadri Adam

Serious, Good Listener, Interest to new things

Soal HOTS, Antara Kemampuan Siswa dan Kompetensi Guru?

Diperbarui: 24 April 2018   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Setelah dilaksanakannya Ujian Berbasis Komputer (UNBK) Tingkat SMA/SMK Tahun Pelajaran 2017/2018 beberapa waktu yang lalu.Terdapat banyak laporan siswa terhadap soal-soal yang dianggap cukup sulit bagi peserta didik selama ujian berlangsung sehingga mencuat ke media sosial hingga ke media massa. Ada sebagian dari peserta didik merasa khawatir akan memperoleh nilai yang rendah nantinya.

Oleh karena hal demikian, tentu muncul banyak pertanyaan di benak kita, apakah soal-soal yang keluar saat UNBK berlangsung sudah melewati verifikasi dari tim penelaah soal?, apakah peserta didik sudah pernah melakukan pembahasan soal dengan tingkat kesulitan yang sama sebelumnya bersama gurunya? atau kemampuan siswa dan kompetensi guru belum maksimal dalam memahami pembelajaran soal HOTs?

Setiap soal tentu memiliki tingkat kesulitannya masing-masing, pun demikian dengan dalam pembelajaran soal HOTs yang mulai muncul dalam penyempurnaan kurikulum 2013 tertutama dalam standar proses dan penilaian.Standar proses diarahkan pada pencapaian kompetensi abad ke-21 yang terdiri dari kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. 

Kompetensi ini bisa tercapai apabila proses pembelajaran dan penilaian mengarah pada terwujudnya keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sementara keterampilan berpikir tingkat tinggi, dalam rumusan Anderson dan Krathwohl (2001), merujuk pada dimensi proses berpikir pada level menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi ide. Pada konteks ini, soal HOTS merupakan tuntutan kurikulum agar siswa memperoleh keterampilan berpikir sesuai dengan perkembangan zaman.

Dilihat dari definisinya, HOTs (Higher Order Thingking Skills) Standar proses diarahkan pada pencapaian kompetensi abad ke-21 yang terdiri dari kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Kompetensi ini bisa tercapai apabila proses pembelajaran dan penilaian mengarah pada terwujudnya keterampilan berpikir tingkat tinggi. 

Sementara keterampilan berpikir tingkat tinggi, dalam rumusan Anderson dan Krathwohl (2001), merujuk pada dimensi proses berpikir pada level menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi ide. Pada konteks ini, soal HOTS merupakan tuntutan kurikulum agar siswa memperoleh keterampilan berpikir sesuai dengan perkembangan zaman.

Bagi seorang pendidik, perlu memperhatikan pedoman umum dalam pembuatan soal HOTs, Standar proses diarahkan pada pencapaian kompetensi abad ke-21 yang terdiri dari kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Kompetensi ini bisa tercapai apabila proses pembelajaran dan penilaian mengarah pada terwujudnya keterampilan berpikir tingkat tinggi. 

Sementara keterampilan berpikir tingkat tinggi, dalam rumusan Anderson dan Krathwohl (2001), merujuk pada dimensi proses berpikir pada level menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi ide. Pada konteks ini, soal HOTS merupakan tuntutan kurikulum agar siswa memperoleh keterampilan berpikir sesuai dengan perkembangan zaman.

Seorang guru juga sudah harus membiasakan diri sedini mungkin dalam melakukan analisis nan tepat guna dalam perencanaan pembelajaran mulai dari analisis Kompetensi Dasar (KD) dengan melihat linearitas unsur HOTs pada KD tersebut, bila KD yang telah di analisis sudah memenuhi unsur HOTs, maka tinggal bagaimana guru mengembangkan soal-soal yang akan muncul nantinya setelah proses pembelajaran berlangsung dengan harapan setiap peserta didik mampu menyelesaikan dengan baik dan memperoleh pemahaman yang mendalam.Selanjutnya adalah menganalisis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), pada tahapan ini proses penelusuran sudah lebih detail dan tajam, dimana hal-hal yang akan dicapai dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan KD yang dapat dilihat dan terukur dengan jelas serta sejalan dengan pencapaian dalam tujuan pembelajaran.

Dalam hal penilaian yang otentik sesuai dengan harapan yang diinginkan dalam kurikulum 2013, penting bagi seorang guru untuk mempersiapkan soal-soal yang bervariasi dan harus bijak dalam menentukan teknik penilaian berikut dengan instrumen penilaiannya terutama dalam ranah pengetahuan dan keterampilan. 

Jika perencanaan pembelajaran di atur dengan baik dan memastikan proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan pembelajaran KD HOTs dan IPK HOTs yang dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maka dapat dipastikan peserta didik mampu mengerjakan soal HOTs baik dalam evaluasi pembelajaran di setiap mata pelajaran maupun saat UNBK berlangsung nantinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline