Lihat ke Halaman Asli

Bukber atau Makber?

Diperbarui: 10 Mei 2019   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Istilah Buka Bersama (BUKBER) kerap kali kita temui jika sudah berdekaatan dengan bulan penuh rahmat ini (Ramadan), pembahasan di Group WhatApps Keluarga, Alumni Sekolaah Sekolah Dasar (SD), Alumni Sekolah Mengengah Pertama (SMP), Alumni Sekolah Menengah Atas (SMA), Rekan Perguruan Tunggi, Group Rekan Organisasi atau Group Pasukan para mantan (Apabila ada ), xixixi.

Tidak lain bahasannya mulai dari penentuan tempat, meributkan ketidak cocokan tempat, tanggal atau hari, pergi dengan siapa, pakaiyan apa, hingga ada bahasan ada datang gebetan atau dia enggak hadir, sampai bahas pake Farpum apa. Oh tidak.

Yang menjadi fokus kita sekarang, apakah itu Bukber menjadi problema atau tidak, ajang silaturrahmi atau malah menyakiti diri, karena melihat gebetan sudah dengan yang lain, seharusnya kamu datang penuh suka cita, malah merana saat melihat si dia.

Logika kita mungkin sedikit di putar jika menghadapi ajakan Bukber ini, karena bagi saya Bukber itu adalah ajang pertemuan sahabat dengan sahabat, rekan dengan rekan, apalagi mereka sudah berjauhan tempat kerja, tempat belajar, nah Ramadan inilah jalan satu-satunya mempertemukan mereka.

Karena sejatinya bukan hanya menyaksikan mantan mu sudah bersuami dan kamu masih sendiri dan kesulitan cari Istri atau suami. Bukber itu tidak se-murahan itu ya bro dan sista yang budiman.

Selain kita berkeinginan menjalin kembali tali silaturahmi dengan para kerabat, Di Bukber juga menjadi perlu untuk diperhatikan yaitu jadwal kewajiban kepada sang maha kuasa  dengan melaksanakan perintahnya, agar Buka Bersama ( BUKBER) tidak menjadi Maksiat Bersama ( MAKBER ) karena lupa akan kewajiban kepada sang Maha Pencipta, puasa sudah namun Sholat Lupa.

Sampai kini saya sendiri masih sering menyetujui ajakan para Rekan dan kerabat untuk Bukber ini, bagaimana dengan kamu?, semoga saja kamu tidak mengeluarkan kata "Enggan silaturrahmi".

NB : Jika mau ngundang saya untuk Bukber, WA dan Nomor Telpon masih yang lama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline