Sembari menunggu jemputan, saya menikmati betul perbincangan hangat dengan seorang rekan yang dia sekarang sedang melanjutkan kehidupannya di negeri dingin, secara administrasi wilayah ini terletak di Tengah Provinsi Aceh, yaitu Bener Meriah.
"Selamat ya atas terpilih nya sebagai orang yang di pentingkan" Kata nya memuji ku, aku paham betul maksud dan arah pembicaraan yang dia maksud.
"Jangan berlebihan, ini amanah dari maha kuasa, saya juga tidak melayang jika di puji, karena pujian itu hanya untuk Allah" jelasku padanya.
"Subhanallah, tapi ingat Sadra, tugas mu semakin besar sekarang, apalagi kabarnya kini, janji pemerintah guru kontrak di Daerah mu Bener Meriah, yang di janjikan 1 000.000 per bulan, eh ternyata sekarang cuma 450.000." Katanya.
"Wah, kok bisa demikian" Saya langsung kaget dan mengambil telpon genggam untuk mau menanyakan kepastian nya ke kawan-kawan di daerah.
"Itulah yang terjadi sadra, itulah realita di lapangan, saya kira juga benar seperti yang di sampaikan dahulu, nah inilah sekarang yang terjadi di Negri mu Sadra, kebijakan cukup membuat para rakyat pusing tujuh keliling, kayak saya ni" Jelasnya
"Iya sabar, Saya minta penjelasan dari Dinas Pendidikan Bener Meriah ini, Apa ini benar atau tidak sabar ya bro" Saya menenangkan dirinya.
"Sabar gimana, tidak perlu lagi kamu minta penjelasan darinya, ini ada buktinya, berapa gaji yang di terima oleh Guru Bener Meriah" Dia menyerahkan data yang di milikinya, saya semakin kaget setelah melihat sederetan data itu, kemudian saya berpikir, ternyata mereka hanya mendapat angin segar.
"Itu sudah datang jemputan mu, salam sama keluarga ya" Dia mengingatkan ku, jemputan sudah sedari tadi di depan rumah.
"Eh, iya nanti saya sampaikan salamnya" Jawabku singkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H