Lihat ke Halaman Asli

My Life

Diperbarui: 6 September 2024   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peta Konsep Hidupku

Hai, kenalin namaku Daffa Sadiq. Orang biasa memanggilku dengan nama Sadiq. Aku dilahirkan di rumah sakit di Padang Panjang pada 3 Oktober 2009, pukul 01.00.

Saya biasa memanggil orang tua saya dengan sebutan Mama dan Papa. Papa adalah seorang Brimob yang bertugas menjaga keamanan negara ini, sedangkan Mama adalah seorang IRT yang bertugas mengurus segala hal dalam rumah tangga. Papa bernama Nuril Huda, dan Mama Syari Eka Putri Ani.

Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Anak pertama kusebut Abang, bernama Naufal Muttaqin. Anak ketiga bernama Khasya Anindya Zahra, sering kupanggil Keke.

Kami adalah keluarga yang menganut agama Islam sebagai kepercayaan kami. Kami sering menjalankan ibadah bersama.

Ketika saya masih berada di TK, saya bercita-cita ingin menjadi seorang tentara. Namun, saat SD, keinginan itu hilang. Berawal ketika saya sakit demam berdarah, saya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Panjang. Saya melihat dokter mengobati banyak orang, termasuk saya. Sejak hari itu, saya ingin menjadi dokter yang menyembuhkan orang lain.

Saya memiliki hobi bermain game dan menonton anime. Namun, saya hanya melakukannya pada waktu luang dan ketika tidak ada tugas dari sekolah. Saya menjadikan bermain game sebagai hobi karena dapat melatih strategi dan mengalihkan pikiran saya ketika sedang memikirkan banyak hal.

Saya bersekolah di dua TK yang berbeda. TK pertama bernama TK Bhayangkari, namun saya keluar dari sana karena sering tidak hadir. TK kedua bernama TK Aisyiah, yang letaknya cukup dekat dengan rumah nenek saya di Tanah Pak Lambik.

Mungkin terdengar aneh mengapa saya bisa masuk MTsN, padahal dulunya saya bersekolah di SD Franciscus. Namun, berkat kerja keras dan nilai yang bagus, saya diterima masuk MTsN Padang Panjang. Banyak yang bertanya mengapa saya bersekolah di sana. Saya disekolahkan ibu saya di sana karena sekolah tersebut terkenal dengan kedisiplinannya yang sangat ketat. Saking ketatnya, banyak orang yang tidak ingin bersekolah di sana. Namun, saya bisa melaluinya, bahkan bisa menjadi yang terbaik di angkatan saya.

Dan di sinilah saya sekarang, di MTsN Padang Panjang. Kini saya sudah kelas sembilan. Awalnya, saya berpikir masuk MTsN adalah pilihan buruk yang saya ambil. Karena pelajaran agama, saya tidak memiliki dasarnya, berbeda dengan tamatan SD Islami yang sudah memiliki dasar. Namun, bagaimanapun inilah pilihan yang saya ambil, dan semoga menjadi pilihan terbaik saya.

Saya ingin bersekolah di SMAN 1 Sumbar yang terkenal dengan peringkat 10 besar sekolah nasional. Namun, alasan utama saya ingin bersekolah di sana adalah karena bisa dijadikan batu pijakan untuk mendapatkan universitas yang bagus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline