Lihat ke Halaman Asli

Hr. Hairil

Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Kajian Ilmiah ini Membuktikan Masakan Ibu Memang Paling Enak

Diperbarui: 27 Oktober 2017   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Healty Cook

Perkara cita rasa masakan di dunia modern sekarang ini, semua restoran di kota besar menggunakan ahli masak sebagai juru kunci dalam mengolah rasa yang enak di lidah pengujung. Masakan merupakan hal umum dan kebutuhan mendasar hidup manusia. Terlepas dari perkara enak atau lezatnya. Hal seperti kesehatan dan lainnya sangat dianjurkan untuk menjaga tubuh kita tetap sehat setelah mengkonsumsi makanan tersebut.

Cita rasa makanan, di mana saja tempatnya. Kita diperhadapkan dengan yang namanya pilihan dan penilaian. Restoran ini itu, atau warung makan ini itu yang pas buat lidah. Sekarang break dulu perkara makanan di restauran atau warung makan, kita bicara tentang masakan Ibu. Masakan yang dimasak oleh sebagian besar Ibu-ibu di rumah, meskipun dengan menu dan bahan sederhana bisa dibilang paling sederhana racikannya membuat anak-anak cepat pulang kerumah. 

Anak-anak yang memilih makan di luar rumah juga tidak terlepas dari kata "Ah, enakan masakan Ibu aku," setelah mereka mencicipi makanan yang mereka beli. Dua hal dalam kehidupan kita yang tidak bisa kita tinggalkan adalah rumah dan masakan ibu, hal ini selalu kita ulang-ulangi jika kita berada di tempat yang jauh dari rumah dan makan masakan yang bukan dari tangan ibu kita. 

Kedua hal ini memiliki daya tarik yang kuat terhadap kita. Inilah penyebab mengapa anak-anak remaja memilih masakan Ibu dari pada masakan di luar. Ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk menguji cita rasa masakan ibu. Hasilnya membuktikan suatu yang benar-benar baru. Kita lihat penelitian pertama. 

Penelitian dilakukan oleh salah satu perusahaan makanan beku Birds Eye berbasis di Middlesex. Hasilnya menunjukkan bahwa 58% orang lebih menikmati makanan saat itu disiapkan dengan tingkatan waktu dan cinta tertentu. Artinya, ukuran waktu dan cinta pada saat mengkonsumsi dan atau memasak makanan menentukan cita rasa makanan tersebut. 

Dari penelitian di atas, kita akan bicarakan sedikit perkara masakan ibu yang dimasak dengan rasa cinta. Begitu banyak asumsi bahwa masakan yang paling enak adalah buatan Ibu sendiri?, Benarkah asumsi tersebut? Banyak orang mungkin tidak pernah berpikir hal sederhana yang menjadi problem mendasar. Gegara masakan Ibu, makan di luar tidak senikmat,senak dan selezat seperti di rumah.

Sebagai seorang anak yang jauh dari lingkungan keluarga, tentunya yang paling dirindukan adalah Ibu dan masakannya. Maksudnya tentang masakan Ibu yang rasanya tidak dapat dibandingkan oleh pemasak terenak sekalipun. 

Begitu ingatan tertuju pada masakan Ibu, akan memutar kembali beberapa laman memori yang tersimpan tantang banyak hal yang ada di rumah, lingkungan kampung, teman, dan segudang kenangan lainnya. Kelakuan sebagian besar anak-anak yang jauh dari rumah ya begitu adanya. Beberapa hasil penelitian dikutip dari Times of India, yang telah dilakukan diperkuat dengan pernyataan Seorang psikolog Inggris, Christy Fergusson bahwa persepsi emosional akan sebuah rasa dapat ditingkatkan oleh faktor waktu, cinta dan rasa peduli terhadap sebuah masakan. 

"Kita menyiapkan bukti yang menunjukkan bahwa masakan yang dibuat dengan penuh cinta terasa lebih enak dan bagaimana kekuatan intuisi berpengaruh besar pada persepsi orang-orang dalam menikmati sebuah masakan" Pernyataan Fergusson. 

Kiranya penelitian dan pernyataan ini dalam aspek studi resmi yang dilakukan. Penelitian dan pernyataan psikolog di atas dapat kita ambil beberapa faktor penting yang menjadi faktor utama perkara masakan Ibu selalu dibilang Enak, lezat atau nikmat. 

Faktor pertama: Menu dan racikan bukan perkara lazim dalam hal memasak oleh seorang ibu. Masakan Ibu selalu menjadi enak menurut anak-anaknya disebabkan karena cara masak Ibu penuh dengan rasa cinta. Perkara masak, tidak ada seorang ibu yang memasak asal-asalan. Waktu mencicipinya selalu tepat pada rasa yang lezat meski masakannya sangat sederhana. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline