Lihat ke Halaman Asli

Chandra Suryati

Penulis free lance, Konsultan, Wirausaha

Sumur Resapan, Pengertian dan Penerapannya

Diperbarui: 1 Mei 2020   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Air tanah adalah salah satu jenis air yang berasal dari hujan yang meresap atau merembes ke bawah tanah. Air hujan merembes ke tanah melalui beberapa media resapan seperti rongga- rongga tanah, retakan pada lapisan tanah, dan pori- pori tanah. Belakangan sering terjadi penurunan muka air tanah yang disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan. Selain menyebabkan penurunan tanah, eksploitasi air tanah juga menyebabkan intrusi air laut. Kondisi tersebut tidak bisa didiamkan bagitu saja. Harus ada upaya untuk mencari jalan keluar untuk memperbaiki kualitas air tanah. Usaha perbaikan ini bisa dimulai dari lingkungan rumah dimana kita tinggal. Salah satu caranya dengan membuat sumur resapan.

Sumur resapan merupakan sebuah sarana berupa sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah dengan baik. Sumur resapan ini memiliki banyak manfaat diantaranya, sebagai pengendali banjir, melindungi serta memperbaiki kualitas air tanah, menekan laju erosi dan dalam jangka waktu lama dapat memberi cadangan air tanah yang cukup. Secara sederhana, prinsip kerja sebuah sumur resapan yaitu menyimpan (untuk sementara) air hujan dalam lubang yang sengaja dibuat, selanjutnya air tampungan akan masuk ke dalam tanah sebagai air resapan (infiltrasi). Air resapan ini selanjutnya menjadi cadangan air tanah. Pada dasarnya, sumur resapan ini kebalikan dari sumur air minum. Sumur resapan air hujan (SRAH) merupakan lubang untuk memasukkan air ke dalam tanah, sedangkan sumur air minum (SAM) berfungsi untuk menaikkan air tanah ke permukaan. Hal yang membedakan terletak pada konstruksi dan kedalaman. SRAH digali dengan kedalaman diatas muka air tanah dan sumur air minum digali lebih dalam lagi atau dibawah muka air tanah.

Sumur resapan air hujan (SRAH) merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah (Kusnaedi, 2000). Bangunan sumur resapan dibuat untuk menampung air hujan dan ditampung dalam tanah. Air hujan yang tersimpan sebagai cadangan air tanah. Sumur resapan merupakan salah satu cara konservasi air tanah dengan membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air hujan ke dalam tanah. Pengertian dan penjelasan dari SRAH tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 68 tahun 2005 bahwa: Sumur Resapan adalah sistem resapan buatan yang dapat menampung air hujan akibat dari adanya penutupan tanah oleh bangunan baik dari lantai bangunan maupun dari halaman yang diplester atau diaspal yang dialirkan melalui atap, pipa talang maupun saluran, dapat berbentuk sumur, kolam dengan resapan, saluran porous dan sejenisnya. Teknologi pengganti SRAH adalah Sumur Resapan Komunal atau teknologi lainnya. SRAH merupakan salah satu cara konservasi air tanah dengan cara membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air hujan ke dalam tanah (Sunjoto, 1989).

Berdasarkan teori mengenai SRAH, maka dapat disimpulkan bahwa SRAH adalah bangunan konservasi air tanah yang berbentuk kotak atau bulat untuk penampung air hujan dan membantu air hujan untuk meresap ke dalam tanah. Pada umumnya, daerah perkotaan dan pedesaan memiliki karakteristik SRAH. SRAH dibuat masyarakat dengan cara individual dan kolektif. Pembuatan ini sesuai dengan Pembuatan sumur resapan di lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu solusi memperbaiki kualitas air tanah

Penerapan sumur resapan pada lingkungan tempat tinggal (terutama di wilayah perkotaan) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Sumur Resapan Individu. Sesuai dengan namanya, semur resapan individu merupakan sumur resapan yang dibuat pada masing-masing rumah tinggal. Dampak sumur resapan akan maksimal jika masing-masing rumah ikut membuatnya. Peletakkan sumur resapan dapat memanfaatkan lahan sisa maupun pekarangan yang ada.
  • Sumur Resapan Kolektif. Jenis sumur resapan ini dibuat secara kolektif (bersama) dalam sebuah komunitas warga masyarakat dengan skala besar dan membutuhkan lahan cukup luas. Sumur resapan kolektif dapat berupa kolam resapan, sumur resapan dalam maupun resapan parit berorak. Tidak jarang area sumur resapan kolektif bisa dijadikan tempat rekreasi bersama di dalam sebuah kompleks perumahan.

Refrensi:

Kusnaedi. 2002. Sumur Resapan untuk Pemukiman Perkotaan dan Pedesaan. Jakarta: Penebar Swadaya

Sunjoto. 1989. Teknik Konservasi Air Pada Kawasan Pemukiman.Media Teknik Edisi No. 2 Tahun XI April 1989

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline