Lihat ke Halaman Asli

Bobry Khaerudin

Digital Marketing Strategist

Nasib Property di Masa Pandemi: Customer Journey Lebih Singkat

Diperbarui: 31 Mei 2022   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari Freepik.com

Masa pandemi sudah berakhir (?). Masih belum bisa kita prediksi apakah pandemi COVID-19 ini kapan akan berakhir. Namun, pidato Presiden Jokowi tentang sudah diperbolehkannya melepas masker di tempat umum, yang tidak padat, membuat beberapa kalangan merasa lega. Aktivitas masyarakat (di Jakarta dan kota-kota besar) sudah mulai padat. Kemacetan di jalan tol sudah menghiasi beberapa news-portal di pagi hari. Waktu tempuh dari rumah ke kantor pun sudah seperti sedia kala.

Saya masih waktu awal pandemi. Kebetulan saya pada waktu itu (dan sampai saat ini) bekerja di perusahaan property di area Bekasi. Membidik segmen kelas atas. Angka penjualan menurun drastis, bahkan sempat tidak ada penjualan sama sekali.

Tapi itu masa lalu. Di artikel ini saya tidak mau bernostalgia mengenang masa-masa pahit awal pandemi. Toh, semua masalah ada solusinya kan?

Singkat cerita saya pindah tempat, masih di property juga. Hanya saja ada dua project perumahan yang sedang dipasarkan, (1) rentang harga 300 - 500 jutaan dan (2) 700 juta - diatas 1 Milyar. 

Di awal kepindahan saya, misi yang saya bawa adalah shifting dari offline menuju online. Pertama kali yang saya analisa adalah customer journey atau tahap demi tahap bagi orang yang tertarik membeli rumah sampai kepada proses booking fee. 

Dari data yang saya terima, setidaknya butuh waktu sekitar 90-120  hari bagi seorang calon pembeli untuk memutuskan membeli produk kami atau tidak. Cukup lama? Wajar saja, rumah bisa dikatakan one of our biggest spending.

Selain itu, banyak faktor yang dipertimbangkan seperti lokasi, harga, cara bayar, kualitas bangunan, rekam jejak developer, testimoni teman dll. 

Untuk membandingkan satu produk dengan produk lainnya pun cukup memakan waktu. Bagi karyawan yang senin-jumat/sabtu harus ngantor, proses ini hanya bisa dilakukan pada saat libur.

Masa Pandemi Membuat Screen Time Kita Lebih Lama

Kalimat diatas bisa menjadi kesimpulan dari beberapa study dan perubahan kebiasaan di masa pandemi. Work from home, Belajar di rumah, dan aktivitas lain yang cukup bergantung pada smartphone.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline