Lihat ke Halaman Asli

Menuju Desa Bersih Narkoba

Diperbarui: 12 Desember 2018   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

NARKOBA!

Barang haram yang satu ini tidak pandang bulu, banyak orang biasa, artis bahkan sampai para pejabat tergoda mencobanya. Bahkan beberapa waktu lalu aku sempat dikejutkan dengan kabar kalau di daerah dekat rumah mama di gerebek polisi karena terduga bandar narkoba. Miris sekali, mana istrinya lagi hamil besar, suaminya di gerebek dan terdapat barang bukti yang cukup banyak.

Astagfirullah aku sampai berucap karena memang sangat kasihan melihat istri nya yang sedang hamil di bawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Barang haram yang satu ini memang tidak pandang bulu, bahkan ternyata bukan hanya di kota saja peredaran barang haram ini, di desapun terdapat peredaran barang haram ini.

Dokpri

Indonesia sendiri terkenal dengan negara kaya kerena :
  • Negara kepulauan besar di dunia, memiliki lebih dari 17.100 pulau
  • Memiliki penduduk nomor 4 terbesar di dunia, lebih dari 714 suku dan >1.100 Bahasa Daerah
  • Memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada dengan total panjang 99.093 Km
  • Negara dengan kekuatan ekonomi ke 15 di dunia dengan total GDP lebih dari USD 1 Triliun

Miris banget kan kalau Indonesia terkenal dengan negara kaya tapi banyak masyarakatnya yang mengkonsumsi narkoba. Tantangan dan Ancaman Bangsa Indonesia sendiri, yaitu :

  1. Ancaman Internal : Gerakan Separatisme, Maraknya Kasus Korupsi, Konflik Komunal/SARA, Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
  2. Ancaman Eksternal : Penetrasi Ideologi Transnasional, Penetrasi Budaya Asing, Keamanan Internasional, Perang Dagang China -- AS

Dokpri

Karena banyaknya yang mengkonsumsi barang haram yang satu ini, maka Indonesia sering disebut darurat narkoba :
  • Daya Rusak Narkoba lebih serius dibandingkan korupsi dan terorisme karena merusak otak yang tidak ada jaminan sembuh
  • Aparat Terjerat Seluruh lapisan masyarakat telah terkontaminasi (pejabat, aparat negara, masyarakat umum)
  • Wilayah Sebaran Telah menyebar ke seluruh wilayah pelosok dan menyasar kalangan remaja serta anak-anak
  • Potensi Loss Generation Diperkirakan 30 orang meninggal dunia per hari karena narkoba
  • Temuan Jenis Baru Banyak ditemukan 71 jenis baru narkoba (Maret,2018) dan jumlahnya diperkirakan terus meningkat

Pada tanggal 29 November 2018, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melaksanakan kegiatan Simposium Desa Menjemput Asa yang terdiri dari beberapa rangkaian acara, salah satunya adalah Deklarasi dan Gerakan Desa Bersih Narkoba (bekerjasama dengan BNN). Bukan hanya itu saja tapi juga sedang menyusun Buku Panduan Fasilitas Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) yang diinisiasi melalui program perlindungan sosial. Panduan desa bersinar sendiri memuat :

  • Potensi desa dan prinsip pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan Desa Bersih Narkoba
  • Kebijakan dan strategi
  • Upaya-upaya mewujudkan Desa Bersih Narkoba
  • Fasilitasi pengorganisasian Desa Bersih Narkoba
  • Fasilitasi perencanaan dan penganggaran di desa
  • Monitoring, evaluasi dan pelaporan
  • Pembinaan

Dokpri

Untuk mewujudkan desa bersih Narkoba, optimalisasi pemanfaatan dana desa sendiri bisa dibuatkan untuk berbagai kegiatan positif, contoh kegiatan nya sendiri adalah :
  1. Kegiatan fasilitas dan sosialisasi masif bahaya narkoba kepada masyarakat desa dan membentuk relawan anti narkoba desa.
  2. Pembuatan dan pemasangan banner, buku saku, dan lainnya di ruang-ruang public desa, seperti pos kamling, kantor desa, masjid, lapangan olahraga.
  3. Mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) misalnya di sector pertanian untuk mengalihkan masyarakat yang sebelumnya menanam tanaman narkoba ke tanaman lain.

Selain itu juga untuk upaya optimalisasi potensi desa dibuatlah Akademi Desa 4.0 yang dikembangkan pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai ikhtiar untuk menguatkan kapasitas Pemerintah dan masyarakat desa. Sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian desa, PDT dan Transmigrasi, Akademi Desa 4.0 lebih menekankan pada pelatihan-pelatihan dalam rangka optimalisasi potensi desa.

Semoga dengan adanya kegiatan positif yang dilakukan di desa dapat mengurangi jumlah pemakai narkoba karena tidak ada manfaatnya mengkonsumsi barang haram tersebut malah sangat amat merugikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline