Lihat ke Halaman Asli

Kebutaan Akibat Glaukoma

Diperbarui: 3 April 2018   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.liamelqha.com

Mata adalah jendela dunia, dengan mata kita dapat melihat indahnya dunia. Memiliki penglihatan yang baik, penuh warna serta berbagai bentuk yang unik adalah dambaan semua orang. Karena otak kita memperoleh 83% informasi melalui indera penglihatan (mata). Tetapi tidak semua orang memiliki mata yang baik, beberapa orang mengalami kelainan mata seperti minus, plus dan silinder. Untuk mengatasi kelainan mata tersebut mereka bergantung pada kacamata atau kontak lensa agar dapat melihat lebih baik. 

Selain kelainan mata minus, plus dan silinder ada juga kelainan mata seperti Glaukoma dan Katarak. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan no.2 di dunia dan Indonesia setelah katarak. Glaukoma adalah penyakit mata dimana tekanan cairan dalam bola mata menjadi terlalu tinggi, sehingga dapat merusak serabut saraf mata yang membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak. Berbeda dengan Katarak kebutaan akibat Glaukoma ini tidak dapat disembuhkan tapi dapat dicegah dengan mengontrol faktor resiko.

Faktor-faktor resiko Glaukoma sendiri antara lain :

*Memiliki riwayat anggota keluarga yang terkena glaukoma

*Berumur diatas 40tahun

*Memiliki tekanan bola mata tinggi

*Penderita miopia (kacamata minus) dan hipermetropia (kacamata plus) yang tinggi

*Pemakai steroid lama dan terus menerus (obat tetes mata, obat inhaler asma dan obat radang sendi)

*Pernah mengalami trauma pada mata

*Memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi dan migren

Kadang aku juga suka banget pakai obat tetes mata kalau mata aku merah. Mungkin kalau sekali-kali masih aman asal tidak secara terus menerus. Apabila sudah memakai obat tetes mata dalam beberapa hari dan mata masih merah sebaiknya segera ke dokter mata untuk memeriksakan kesehatan mata kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline