Lihat ke Halaman Asli

Saddam Husein

Mempelajari Pengantar Studi Islam

Pendekatan Filologi, Hermeneotik, dan Wacana

Diperbarui: 14 Desember 2019   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

A. Filologi

Filologi adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang ditulis, yang merupakan kombinasi dari kritik sastra, sejarah, ilmu tentang bahasa. hal ini lebih sering didefinisikan sebagai studi tentang teks-teks sastra dan catatan tertulis, penetapan dari keotentikannya dan keaslian dari pembentukannya dan penentuan maknanya. Filologi juga merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah tulisan, biasanya dari zaman kuno.

Sebuah teks yang termuat dalam sebuah naskah tulisan, terutama yang berasal dari masa lampau, seringkali sulit untuk dipahami, tidak karena bahasanya yang sulit, tetapi karena naskah tulisan disalin berulang-ulang kali. Dengan begini, naskah-naskah banyak yang memuat kesalahan-kesalahan. 

B. Hermeneotik
Hermeneotik adalah salah satu jenis filsafat yang mempelajari tentang pemberian kesan makna. nama hermeneotik diambil dari kata kerja dalam bahasa Yunani Hermeneuien yang berarti, menafsirkan, memberi pemahaman, atau menerjemahkan. jika dirunut lebih lanjut, kata kerja tersebut diambil dari nama Hermes, dewa pengetahuan dalam mitologi Yunani yang bertugas sebagai pemberi pemahaman kepada manusia terkait pesan yang disampaikan oleh para dewa-dewa di olympus. Hermes harus mampu memberi kesan atau menyadur sebuah pesan ke dalam bahasa yang dipergunakan oleh pendengarnya. sejak saat itu Hermes menjadi simbol seorang duta yang dibebani dengan sebuah misi tertentu. Berhasil tidaknya misi itu sepenuhnya tergantung pada cara bagaimana pesan itu disampaikan. Oleh karena itu, Hermeneotik pada akhirnya diartikan sebagai proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti.

C. Wacana
Wacana dalam studi keislaman adalah sajian pendek ini dimaksudkan sebagai pengantar, atau lebih tepat sebagai perangsang , bagi para pengkaji keislaman untuk berani menerapkan sekaligus mengembangkan salah satu metode analitik. Istilah Wacana yang berasal dari bahasa latin, discursus, telah digunakan baik dalam arti terbatas maupun luas. Secara terbatas, istilah ini menunjukan pada aturan -aturan dan kebiasaan-kebiasaan yang mendasari penggunaan bahasa baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Secara lebih luas, istilah wacana menunjukan pada bahasa dalam tindakan. Analisis wacana, dalam arti paling sederhana adalah kajian terhadap satuan bahasa di atas kalimat, lazimnya, perluasaan arti istilah ini dikaitkan dengan konteks lebih luas yang mempengaruhi makna rangkaian ungkapan secara keseluruhan. Para analisis wacana mengkaji bagian lebih besar bahasa ketika mereka saling bertautan. Beberapa analisis wacana mempertimbangkan konteks yang lebih luas lagi untuk memahami bagaimana konteks itu mempengaruhi makna kalima.

                   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline