Lihat ke Halaman Asli

Detik Waktu

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

detik waktu,
lalu datang malam
datang pula kematian
ku hisap angin tua
serasa panas dan penuh luka
cinta itu cinta
tak gila
atau pun buta
cahaya tenang datang
lupa membawa angan
ini langkah
tapi terhenti
ini goresan
tapi tak berarti
jadi menjadi
hati menghantui
tak lagi ada pilihan diruang sunyi
nyanyi
tak bersuara
ku kira kalut
ternyata maut
biar saja
tak bertanya
didetik akhir
nafas terakhir
langkah terakhir
semua sama
bangkai tak berguna
seperti terlupa
dicipta dan dicinta
dikenang dan dilarang
harga mati
hanya mati
mata memuji
hati memuja
kini tak ada waktu
sudah saatnya pergi
mati,
detik,
dan waktu,
jangan ragu,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline