Lihat ke Halaman Asli

Sada

Mahasiswa

Sosialisasi Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata dan Pengaruh Pernikahan Dini di Desa Senaru

Diperbarui: 1 Februari 2024   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Oleh Tim KKN PMD UNRAM Desa Senaru/Dokpri

Senaru (24/01/24) peduli terhadap pengembangan pariwisata dan pernikahan dini di Desa Senaru, mahasiswa KKN PMD Unram 2023/2024 melakukan kegiatan sosialisasi keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata dan pengaruh pernikahan dini kepada setiap kepala dusun, masyarakat serta perangkat desa yang ada di Desa Senaru oleh bapak Joko Jumadi, SH.,MH

Senaru merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Bayan kabupaten Lombok Utara. Salah satu wisata yang sangat populer dan terkenal di desa Senaru yaitu wisata air terjun Tiu Kelep dan Sendang Gile, yang dimana wisata alam ini sudah terkenal sampai ke mancanegara. Tidak menutup kemungkinan bahwa banyak sekali pendatang asing yang bertempat tinggal di desa Senaru tersebut. Namun selain pariwisata memiliki dampak positif yakni dapat meningkatkan perekonomian desa juga memiliki dampak negatif kepada masyarakat yakni salah satunya pernikahan dini di kalangan masyarakat akibat kultur dan budaya masyarakat setempat.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Di tengah upaya untuk mengembangkan sektor pariwisata, keterlibatan masyarakat setempat memiliki peran yang sangat penting. Salah satu contoh yang menarik untuk dipelajari adalah keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Desa Senaru, sebuah destinasi wisata yang terletak di lereng Gunung Rinjani, Lombok.

Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata di Desa Senaru dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama, partisipasi masyarakat dalam merawat dan melestarikan lingkungan serta budaya lokal menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga daya tarik wisata. Melalui keterlibatan ini, masyarakat dapat terlibat langsung dalam upaya pelestarian alam dan budaya, sehingga destinasi wisata tetap lestari dan memikat bagi para wisatawan.

Selain itu, keterlibatan masyarakat juga dapat dilihat dari sektor ekonomi. Dengan adanya pariwisata yang berkembang, masyarakat Desa Senaru memiliki kesempatan untuk terlibat dalam berbagai usaha yang mendukung sektor pariwisata, seperti homestay, warung makan, penjualan kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang kuat antara masyarakat dengan destinasi wisata yang mereka kelola.

Namun, di balik potensi positif yang dimiliki oleh pengembangan pariwisata, terdapat pula dampak-dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah peningkatan risiko pernikahan dini di kalangan remaja masyarakat Desa Senaru. Dampak dari perkembangan pariwisata, seperti peningkatan interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal, dapat mempengaruhi pola nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan kasus pernikahan dini, yang pada akhirnya dapat menghambat perkembangan masyarakat setempat.

Pernikahan dini merupakan salah satu kasus yang sering terjadi di kalangan anak-anak dan remaja setempat. Di Kabupaten Lombok Utara tingkat pernikahan dini cukup luas bahkan ada di setiap desa di Kabupaten Lombok Utara. Tingkat pernikahan dini paling banyak terjadi di kecamatan Bayan bila di bandingkan dengan kecamatan lainnya yang ada di Lombok Utara. Tingkat pernikahan dini di Kecamatan Bayan periode 2022 mencapai 10 kasus. Tingkat pernikahan dini di kecamatan Bayan salah satunya terjadi di desa Senaru, tingginya kultur adat dan banyaknya budaya asing yang masuk ke desa Senaru merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya pernikahan dini masyarakat desa Senaru.

Selain itu, pernikahan dini juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap masyarakat di desa Senaru. Pernikahan dini dapat menghambat perkembangan masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan kesejahteraan perempuan. Dampak dari pernikahan dini juga dapat memengaruhi industri pariwisata, karena keterlibatan masyarakat, terutama generasi muda, menjadi terbatas akibat tanggung jawab keluarga yang datang lebih cepat.

Melalui pemahaman akan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan pengembangan pariwisata dan pengaruh pernikahan dini, dapat diupayakan berbagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Senaru dan memastikan keberlanjutan pariwisata yang bekelanjutan (Sustainabel).

Pernikahan dini menjadi salah satu permasalahan yang terjadi secara terus menerus di kehidupan masyarakat, pernikahan dini ini terjadi akibat berbagai faktor baik faktor internal maupun eksternal, sebagaimana diatur dalam UU No 16 tahun 2019 bahwa pernikahan dini hanya diizinkan apabila laki-laki dan perempuan sudah mencapai di atas umur 19 tahun. Maka dari itu untuk meminimalisir terjadinya peningkatan pernikahan dini tersebut dimulai dari kebiasan diri sendiri dan pentingnya didikan orang tua serta pengaruh lingkungan. Salah satu cara yang dapat di terapkan yakni pendidikan seksual komprenshif, pemberdayaan perempuan, dan peran keluarga serta masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline