Lihat ke Halaman Asli

Sadam Khadafi

A graduate of the History Department at Airlangga University

Wieteke van Dort: dari Penyanyi dan Aktris Menjadi Tante Lien yang Legendaris

Diperbarui: 18 Juli 2024   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wieteke van Dort alias Tante Lien (Source: Beritasatu.com)

Wieteke van Dort, yang akrab disapa Tante Lien, lahir di Surabaya pada 16 Mei 1943 di era Hindia Belanda. Beliau merupakan seorang perempuan berdarah Belanda dan Indonesia yang dikenal sebagai aktris, komedian, penyanyi, penulis, dan artis ternama.

Wieteke van Dort dibesarkan di Indonesia, di mana dia menempuh pendidikan di sekolah Hoogere Burgerschool (HBS) Surabaya. Pada usia 13 tahun, keluarganya berlibur ke Belanda. Namun, takdir berkata lain. Saat mereka masih berada di Belanda, terjadi peristiwa nasionalisasi Indonesia oleh Presiden Sukarno. Hal ini memaksa keluarga Van Dort untuk menetap di Den Haag dan meninggalkan tanah air Wieteke.

Wieteke van Dort tidak hanya dikenal di Belanda, tetapi juga di Indonesia, terutama melalui perannya sebagai Tante Lien di acara Late Late Lien Show. Sosoknya yang ramah dan penuh kasih sayang membuatnya menjadi ikon bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang memiliki keturunan Indonesia.

Sebagai Tante Lien, Wieteke van Dort juga dikenal dengan lagu populernya yang berjudul "Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Beri Aku Nasi Goreng Saja). Lagu ini dirilis pada tahun 1977 dengan nuansa musik lawas yang catchy dan lirik yang menggambarkan kecintaan Tante Lien pada masakan Indonesia, khususnya nasi goreng.

Kepopuleran lagu "Geef Mij Maar Nasi Goreng" semakin memperkuat citra Wieteke van Dort sebagai Tante Lien, ikon budaya Indonesia di Belanda. Lagu ini menjadi pengingat bagi masyarakat Belanda tentang kekayaan kuliner Indonesia dan keramahan budayanya.

Lebih dari sekadar penyanyi dan aktris, Wieteke van Dort telah menjadi duta budaya Indonesia di Belanda. Melalui karakter Tante Lien dan karya-karyanya, dia telah memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Belanda dan menjembatani hubungan kedua negara.

Karirnya yang gemilang di dunia seni telah mengantarkannya pada berbagai penghargaan dan pengakuan, termasuk Knight of the Order of Orange-Nassau yang dianugerahkan oleh Ratu Beatrix pada tahun 1999.

Meskipun telah meninggal dunia pada 15 Juli 2024 di Den Haag, Belanda. Karya dan dedikasinya dalam dunia seni akan selalu dikenang dan dihargai.

Selamat jalan Tante Lien, karyamu abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline