Lihat ke Halaman Asli

Sadam Husen

Bersabar & beristiqomah

Memaksimalkan Peran Sosial Media Dalam Penyaluran Informasi Kebaikan Ber-Zakat

Diperbarui: 6 September 2022   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Zakat adalah harta tertentu yang dikeluarkan apabila telah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan agama. Zakat dikeluarkan kepada 8 asnaf penerima zakat yang berhak menerimanya. Menurut bahasa, kata “zakat” berarti tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Zakat berasal dari bentuk kata "zakat" yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa, dan memupuknya dengan berbagai kebaikan.

Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, dimana pelaksanaan zakat menyebabkan bertambahnya pahala. Adapun makna suci menunjukkan bahwa zakat adalah mensucikan jiwa dari kejelekan, kebatilan dan pensuci dari dosa-dosa.

Dari pernyataan diatas dapat diartikan bahwa sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial dapat saling membantu sesama saudara muslim dengan melaksanakan kewajiban membayar
zakat. Tidak hanya pada aspek sosial, namun berzakat juga merupakan perwujudan dari menjalankan salah satu rukun agama islam yang terhitung sebagai ibadah.

Pada era globalisasi ini, kehidupan mulai bersahabat dengan kecanggihan teknologi yang dapat mempermudah urusan bagi setiap orang. Banyak dampak positif dari kemunculan teknologi yang bisa kita rasakan pada saat ini, termasuk berzakat. Perkembangan teknologi ke arah digital
menjadikan informasi lebih cepat diakses dan memeperluas jaringan informasi yang dapat dijangkau oleh siapapun. Salah satunya terkait penyebaran informasi tentang kebaikan zakat, tatacara berzakat, dan mekanisme berzakat. Sehingga para muslimin yang mampu dan mencapai
nisab hartanya bisa menyalurkan zakat sesuai dengan aturan agama.

Gen Z dan kaum milenial dapat mengoptimalisasi teknologi seperti media sosial sebagai perantara dalam transfer informasi pentingnya berzakat dalam bentuk literasi digital maupun video yang kemudian dapat disebarluaskan. Turut andilnya generasi muda yang melek akan
teknologi dan bijak bersosial media bertujuan agar informasi yang disebarluaskan dapat mudah dimengerti dan dipahami menyesuaikan dengan karakter umat zaman kini. Selain dengan
memanfaatkan teknologi untuk melakukan promosi, pemuda muslim dapat turut berkontribusi langsung sebagai donatur zakat (muzakki) ataupun relawan amil zakat.

Optimalisasi teknologi sebagai media penyebaran informasi dan memaksimalkan tenaga dari generasi muda diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu para muslimin tentang
pentingnya berzakat. Apabila setiap kaum muslimin mengetahui tentang pentingnya berzakat, maka akan meningkatkan kesejahteraan saudara sesama muslim. Hal ini juga dapat membantu pemberantasan kemiskinan di Indonesia yang mana selalu menjadi perbincangan hangat dewasa ini.

Selain dapat membantu dalam menyampaikan informasi dan menjadi relawan amil zakat, generasi muda pun bisa ikut untuk membantu dalam penyaluran bantuan yang secara langsung
untuk ikut terjun ke lapangan.

By : Arif Firmansyah (Mahasiswa STEI SEBI)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline