Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

Menjadi 'Kampung' Bagi Anak Tak Berbapak

Diperbarui: 28 Juli 2023   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak yang kehilangan bimbingan bapaknya cenderung menjalani kehidupan yang suram (doc.Freepik/ed.WS)

Kemana ayahmu, Nak?

Ada empat latar belakang yang menyebabkan seorang anak kehilangan relasi dan interaksi dengan bapaknya; yaitu kematian sang ayah yang menjadikannya anak yatim, perceraian orangtua dimana pengasuhan diserahkan pada ibu, terlahir di luar pernikahan dengan sosok ayah yang tak jelas siapa atau dimana, dan kasus yang saat ini sangat familiar dimana figur ayah ada sekaligus tiada dalam perjalanan hidup anak. Banyak sekali ayah yang secara fisik berada dalam keluarga, namun absen secara emosional alias tak punya kepedulian pada anak-anak mereka.

Mirisnya jumlah anak tak berbapak ini sangatlah banyak di dunia,  pada tahun 2022 di Amerika Serikat saja tercatat ada sekitar 18,3 juta anak dengan kondisi sedemikian. Entah bagaimana populasinya di negara-negara yang kondisi politik-ekonominya di bawah Negeri Paman Sam itu.

Pendakian kehidupan tanpa bimbingan ayah memang curam dan terjal, Nak ...

Edward Kruk, PhD, Lektor Kepala jurusan Pekerjaan Sosial di University of British Columbia (Kanada) dengan spesialisasi kebijakan untuk anak dan keluarga; memaparkan bahwa terlepas dari latar belakangnya, para bocah tak berbapak umumnya mengalami sejumlah hambatan yang sama dalam proses tumbuh-kembang fisik dan mental mereka.

Kruk menjabarkan, sebagaimana dilansir Psychology Today, bahwa mayoritas bocah tak berbapak memiliki konsep diri negatif dimana mereka menilai diri sendiri sebagai pihak yang tak diinginkan dalam setiap interaksi lingkungan sehingga seringkali mereka memilih kompromi yang berpotensi membahayakan fisik-psikis mereka agar bisa diterima dalam pergaulan.

Mereka juga memiliki perilaku bermasalah, suka membolos yang berujung pada buruknya prestasi akademik. Kenakalan dan kejahatan remaja, bahkan yang melibatkan tindak kekerasan, sudah menjadi bagian integral keseharian mereka selain pergaulan bebas dengan imbas kehamilan di usia remaja.

Anak tak berbapak, masih menurut Kruk; juga akrab dengan penyalahgunaan miras-narkoba, menggelandang sebagai tunawisma, rawan dieksploitasi-dianiaya, didera berbagai masalah kesehatan fisik, mengidap gangguan jiwa, tak cakap membina hubungan jangka panjang, dan cenderung mati muda.

Apa yang bisa kami lakukan untukmu, Nak?

Potret kehidupan bocah-bocah malang yang kini kuantitasnya mencapai puluhan juta orang di dunia itu memang bikin merinding dan menggugah rasa iba. Sekaligus berkontemplasi, sebenarnya peran apa saja yang dibutuhkan seorang anak dari figur ayah?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline