Di era pandemi seperti sekarang maupun sesudahnya kelak, kesehatan yang baik merupakan hajat utama dalam kehidupan agar bisa secara optimal menjalankan segenap tugas dan kewajiban yang menjadi tanggungjawab kita dalam koridor ibadah pada Sang Khalik.
Tubuh sehat hanya dapat dicapai dengan menjalani gaya hidup sehat yang, menurut World Health Organization (WHO) seperti dirilis apps.who.int, merupakan cara hidup dengan menurunkan risiko sakit parah atau kematian dini. Tidak semua penyakit dapat dicegah, tetapi sebagian besar kematian, terutama yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan kanker paru-paru, dapat dihindari.
Selain olahraga teratur dan istirahat yang cukup, sebagaimana dilansir medicalnewstoday, membangun kesehatan tubuh juga membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang. Nutrisi seimbang melibatkan pola makan yang mengandung berbagai jenis makanan dalam jumlah dan proporsi tertentu sehingga kebutuhan kalori, protein, mineral, vitamin dan zat gizi alternatif tercukupi ditambah sedikit persediaan cadangan zat gizi tambahan untuk bertahan dalam jangka pendek (narayanahealth.org, 3 September 2019).
Lantas asupan pangan apa yang cocok dipilih menjadi bagian nutrisi seimbang yang bisa membantu kita menurunkan risiko sakit parah dan kematian dini akibat penyakit degeneratif ?
Sejak era Rasulullah Sholallahu'alaihi wassalam, ada tiga jenis makanan berbasis tanaman (herbal) yang sangat direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas kesehatan, yaitu korma, jinten hitam (habbatussauda), dan madu.
Paduan antioksidan dari korma dan madu, sebagaimana dilansir naturesville.sg, memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan; antara lain mencegah kerusakan sel, menurunkan tekanan darah sekaligus menjaga kesehatan otak, sulfur organik dalam campuran ini bisa menyembuhkan alergi dalam tubuh, menambah berat badan secara sehat dan kadar glukosa yang tinggi membuat campuran ini efektif sebagai penambah energi, mencegah rabun senja bila dikonsumsi secara teratur.
Korma campur madu pun terbukti bisa menekan risiko terkena kanker perut untuk anak-anak maupun orang dewasa dan mengurangi efek samping radiasi sehingga cocok dikonsumsi oleh para penderita kanker yang tengah menjalani sesi kemoterapi atau terapi radiasi.
Secara khusus kandungan mineral korma dalam campuran itu akan memperkuat tulang dan kandungan tinggi seratnya akan menjauhkan pencernaan dari sembelit.
Campuran korma-madu, menurut laman yang sama, juga akan membantu tubuh menghasilkan bakteri baik yang dibutuhkan usus agar bisa mencerna makanan secara optimal. Kalium dalam campuran tersebut membantu menjaga kesehatan sistem saraf ditambah pula kandungan vitaminnya yang memacu kecepatan kerja dan respon otak yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan menghafal/mengingat.
Sementara jinten hitam memiliki komponen aktif utama thymoquinone yang, menurut sebuah makalah ilmiah dalam Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine edisi Mei 2019 sebagaimana dirilis leaf.tv, membuatnya sangat efektif melawan sejumlah penyakit seperti gangguan kardiovaskular, kanker, diabetes, inflamasi, serta penyakit neurologis dan mental.
Masalahnya akan sangat repot kalau harus mencampur sendiri ketiga jenis bahan pangan itu, selain terkait pertimbangan ekonomis dan kepraktisan, kita juga harus tahu perbandingan bahan plus takaran tepat untuk mengkonsumsinya agar bisa memperoleh manfaat maksimal sekaligus menghindari efek samping.