Ramadan di tengah menurunnya daya beli masyarakat akibat gempuran pandemi membuat kita harus lebih pakem mengerem perilaku-perilaku yang mendorong pada kemubaziran, termasuk memasak atau membeli porsi makanan kelewat banyak sehingga tak habis dikonsumsi dan bersisa yang akhirnya bermuara di tempat sampah. Bayangkan seberapa banyak sumber daya yang terbuang percuma akibat kebiasaan yang terlihat sepele itu ?
Hidangan-hidangan dari mulai nasi, sayur, atau berbagai jajanan sisa kemarin sebenarnya masih bisa diolah kembali menjadi makanan baru yang tak kalah enaknya, bahkan sangat layak untuk menjadi bagian dari menu berbuka puasa. Pernahkah membayangkan seberapa banyak macam camilan yang bisa dibuat dengan bahan baku nasi sisa?
Khasanah kuliner nenek moyang kita mengenal kerupuk gendar, kerupuk gurih renyah terbuat dari nasi sisa yang telah dicampur bumbu-bumbu (bawang putih dan garam adalah bumbu dasar, tinggal ditambahkan ketumbar/ebi atau perasa lain sesuai selera), dikukus, lalu digilas halus dan pipihkan layaknya kerupuk mentah, jemur 12 jam atau panggang di oven selama 6 jam sampai benar-benar kering, baru digoreng dengan minyak panas.
Di basecamp kami memanfaatkan nasi sisa untuk membuat cingu (aci sangu, cireng dengan campuran 'sangu' alias nasi, -pen.). Cukup tambahkan potongan daun bawang, garam, kaldu bubuk, merica bubuk, dan tepung tapioka pada semangkok nasi sisa; aduk rata dan beri air secukupnya agar adonan basah. Bentuk bulat-bulat atau sesuai selera, goreng dalam minyak panas sampai bagian luar agak garing, dan jadilah cingu gurih yang renyah di luar namun kenyal sedap di dalam. Bisa langsung dimakan begitu saja atau dicocolkan pada sambal kecap/sambal kacang.
Sayur sop sisa yang telah ditiriskan dari kuahnya, dicincang kasar, lalu tambahkan irisan daun bawang dan tepung bakwan siap beli, aduk, tambahkan air secukupnya. Tinggal disendoki lalu digoreng sampai kuning keemasan, jadilah bakwan sayuran yang enak dimakan hangat-hangat menemani segelas air putih atau teh manis saat berbuka.
Anda punya bihun atau mie goreng sisa kemarin? Tinggal tambahkan irisan cabe rawit dan daun bawang lalu diaduk rata, tambahkan pula sedikit tepung plus air/telur, aduk kembali. Setelah adonan cukup lembut, tarus sesendok di atas kulit lumpia siap pakai, lipat segi empat, goreng dalam minyak panas sampai kecoklatan, dan taraaa .... martabak telur siap menjadi menu berbuka. Sajikan dengan acar mentimun yang asam manis, pastinya bakal maknyus.
Sisa sop yang telah ditiriskan dicincang kasar bisa digabung dengan makaroni rebus plus kocokan telur dan berikan bumbu standar garam-merica-kaldu bubuk. Kukus setengah jam, bisa lanjut dipanggang di oven kalau mau, dan macaroni schotel pun siap disajikan bersama sambal botolan sebagai hidangan berbuka.
Lantas bagaimana nilai gizi penganan olahan dari bahan sisa ini? Konten karbohidrat cukup terpenuhi dari berbagai hidangan di atas, kita tinggal menambahkan buah segar atau sayur kaya serat sebagai pendamping. Segelas es rumput laut sedikit gula juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan serat tubuh agar pencernaan lancar jaya. Protein dan vitamin bisa dibilang akan terpenuhi dengan makanan berat yang dikonsumsi selepas Tarawih.
Di internet ada sangat banyak ide dan resep untuk mengolah ulangan sisa-sisa hidangan kemarin menjadi santapan berbuka hari ini yang cukup untuk mengganjal perut dari mulai Magrib sampai sesudah Tarawih nanti. Silahkan manfaatkan browser untuk berburu inspirasi dan berusahalah untuk menjauhi kemubaziran dalam hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H