Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

Abangnya Dibakar Massa dalam Chaos Intoleran di India

Diperbarui: 9 Maret 2020   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saleem Kassar (insert) tak berdaya menolong kakaknya yang dibakar sampai tinggal belulang hangus dalam kerusuhan intoleransi terburuk di India (doc.mid-day.com,The Washington Post/ed.Wahyuni).

Pada hari itu puluhan pria menarik Anwar Kassar (58) dari dalam rumahnya, menembak dan melemparkannya ke kobaran api di siang hari bolong (The Washington Post, 7 Maret 2020).

Kisah miris di atas dituturkan oleh dua orang saksi mata, salah satu di antaranya adalah adik Anwar yang bernama Saleem Kassar (52), yang menyaksikan kekejaman itu dari jendela lantai tiga kediaman tetangga beragama Hindu yang menyembunyikannya beserta istri dan lima anak dari amuk gerombolan biadab itu.

Lebih dari 10 hari berlalu sejak Delhi dilanda kerusuhan terburuk sepanjang beberapa dekade terakhir dan pertumpahan darah masih terjadi di sana-sini.

Setidaknya, menurut The Washington Post, 53 orang tewas atau mengalami luka-luka yang mematikan dalam aksi kekerasan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut itu dan jumlahnya masih terus bertambah.

Mayoritas yang terbunuh adalah warga Muslim, banyak di antara mereka yang ditembak, dibacok, dan dibakar hingga mati. Seorang polisi, seorang perwira intelijen,dan lebih dari  selusin orang Hindu juga terbunuh.

Kepolisian, yang secara langsung diawasi oleh pemerintah pusat, dikecam karena gagal menghentikan kekerasan. Bahkan banyak saksi mata mengatakan beberapa petugas ikut bergabung menyerang warga Muslim.

Peristiwa itu merupakan bentrokan antar Muslim-Hindu yang paling mematikan sejak setidaknya tahun 1950 dan dipicu oleh bergulirnya agenda Perdana Menteri Narendra Modi yang telah berusaha untuk menekankan keunggulan Hindu di India melalui berbagai kebijakan, termasuk disahkannya undang-undang (UU) kewarnegaraan baru yang kontroversial pada Desember 2019 lalu.

Kebrutalan terjadi tepat saat Presiden Donald Trump melakukan kunjungan resmi perdananya ke India dan saat dia menikmati jamuan makan siang bersama Modi di sebuah istana klasik pada Selasa (25/2) lalu, ada sebuah kehidupan tercerabut dalam jarak 10 mil dari kemewahan itu.

Anwar Kassar adalah seorang duda yang tinggal sendirian di sebuah gudang satu kamar di sebuah lingkungan berkumpulnya gang-gang sempit padat penduduk bernama Shiv Vihar. Di masa mudanya dia bekerja menyetrika pakaian, lalu beberapa tahun kemudian menyewa gerobak pada seorang pedagang dan memelihara kambing di sepetak tanah kosong. Adiknya Saleem, seorang pengemudi becak, tinggal di jalan yang berdekatan dengan istri dan anak-anaknya.

Lalu bencana itu pun muncul dengan saat cepat. Pada Senin (24/2) lalu kekerasan berskala besar pecah di dekat Shiv Vihar antara umat Hindu dan Muslim akibat pidato provokatif seorang anggota Partai Bharatiya Janata yang berkuasa pimpinan Modi, dia meneriakkan ancaman bagi para penentang UU kewarganegaraan baru.

Pagi berikutnya saat Saleem keluar dari rumah sempitnya dan melihat mobilnya tengah dirusak. Segerombolan pemuda mendorong kendaraan itu dan bersiap untuk membakarnya. Saleem berbalik ke rumah dan meneriaki Nasreen, istrinya, dan kelima anak mereka (terkecil berusia 7 tahun, tertua 20 tahun) untuk segera lari secepatnya ke luar rumah. Tak ada yang sempat mengenakan alas kaki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline