Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

Benarkah Makan di Resto Cina Rawan Terinfeksi Coronavirus?

Diperbarui: 4 Maret 2020   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran cepat coronavirus di dunia memicu munculnya mitos-mitos menyesatkan (doc.scholarsark.com)

Seiring meluasnya wabah Covid-19 yang disebabkan oleh coronavirus di dunia, begitu pula berbagai mitos dan informasi keliru yang menyertainya. Berikut, sebagaimana yang dirilis laman NewsHub (3/2), adalah enam mitos yang mungkin pernah anda dengar tentang virus tersebut dan respon sains terhadapnya.

Mengenakan masker akan melindungi anda dari coronavirus (Mitos 1)

Masker wajah memang dirancang untuk menghentikan penyebaran coronavirus tetapi, tentu saja, tidak bersifat total. Masker efektif dalam menangkap percikan liur dari mulut yang merupakan salah satu rute transmisi utama virus. Menurut The Guardian, anda mendapatkan perlindungan lima kali lipat lebih baik jika memakainya.

Namun masker yang digunakan secara melintang menutup sebagaian wajah itu tidak dirancang untuk menghalangi partikel virus sehingga tidak sepenuhnya bisa menghentikan penyebaran virus bila anda berada di sekitar orang yang sudah terinfeksi.

Jika terinfeksi coronavirus, anda akan mati (Mitos 2)

Kebanyakan orang terpapar coronavirus hanya mengalami efek ringan menyerupai gejala flu. Angka kematian saat ini untuk pasien coronavirus di Wuhan, berdasarkan laporan The New York Times, hanya 2 persen. Sementara BBC, berdasarkan data pusat pengendalian penyakit China, menyatakan hanya sekitar 0,5 persen pasien di bawah 50 tahun yang meninggal akibat coronavirus.

Jika saat ini anda berada di usia 50-an dan terinfensi coronavirus, maka  tingkat resiko kematian anda adalah 1,3 persen. Sementara mereka yang berusia 60-an adalah 3,6 persen, 70-an adalah 8 persen dan lebih dari 80-an adalah 15 persen.

Jumlah korban meninggal yang semakin banyak terjadi sebagai efek meluasnya penyebaran virus di dunia, bukan berarti semua orang yang mendapatkannya mati.

Binatang peliharaan rumah dapat menyebarkan coronavirus (Mitos 3)

Tidak ada bukti kuat bahwa hewan peliharaan rumah tangga seperti kucing dan anjing dapat terinfeksi oleh coronavirus, meskipun ada anjing di Hong Kong yang memberikan hasil positif namun masih diragukan dalam tes infeksi virus tersebut. CNN memberitakan bahwa kemungkinan anjing tersebut terpapar bakteri yang terkontaminasi virus di permukaannya.

WHO merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air setelah bersentuhan dengan hewan untuk menghindari bakteri secara umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline