Ada banyak dinamika menarik yang saya jalani sejak bergabung dengan Kompasiana pada 3 Mei 2010. Bisa menulis opini atau artikel dengan tema sesuai keinginan lalu membagikannya untuk dibaca bareng teman-teman di jagad medsos, apalagi tak perlu menunggu selama berminggu untuk tayang layaknya proses pemuatan di media cetak, adalah hal yang sangat menyenangkan buat saya yang memang doyan membaca dan menulis beragam topik.
Rutinitas di atas terbukti berimbas positif pada pengembangan wawasan, kecakapan menulis, dan jejaring kerja. Hobi saya berbagi link artikel Kompasiana di Facebook dan LinkedIn akhirnya membuat beberapa mata mulai melirik. Netizen yang diam-diam rajin mengamati link-link yang saya bagikan di kedua platform medsos itu akhirnya tergerak menghubungi saya untuk menulis buku, meliput berbagai kegiatan, dan menjadi jurnalis web bagi institusi mereka. Ini nih yang namanya #BeyondBlogging.
Dua tahun setelah saya menjadi Kompasianer, tepatnya tahun 2012, buku pertama saya 'Patriotisme & Dinamika Resimen Kampus' lahir dengan dukungan penuh dari Agus Basuki Yanuar, Presdir PT Samuel Investasi Manajemen.
Buku yang berisikan romantika serta filosofi dasar para anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Yon II Unpad juga satuan-satuan Menwa lainnya di seluruh Indonesia yang sama-sama memulai pengabdian mereka dengan pendidikan latihan dasar kemiliteran (diklatsarmil) dan pendidikan-latihan lainnya itu menjangkau hampir seluruh provinsi di Indonesia berkat kesigapan tim pemasaran penerbitnya Nuansa Cendekia (Bandung) memanfaatkan jejaring pemasaran toko buku Gramedia.
Ada pro-kontra seputar kontennya yang terbilang sederhana tapi, alhamdulillah, buku tentang Menwa yang 'mungkin' pertama masuk jaringan pemasaran buku secara formal itu akhirnya diterima oleh berbagai kalangan Menwa seluruh Indonesia. Bahkan sudah beberapa kali saya mendapat kabar bahwa 'Resimen Kampus' masuk daftar pustaka bagi penulisan skripsi/tesis yang membahas tentang Menwa.
Selanjutnya buku ke-2 dan ke-3 adalah buku keroyokan yang isinya gabungan artikel hasil karya para Kompasianer yang lolos seleksi proyek penulisan buku Kompasiana bekerjasama dengan Penerbit Bentang, adapun judulnya adalah 'Cinta Indonesia Setengah' (2013) dan 'Jelajah Negeri Sendiri' (2014). Tentu saja Kompasianer mendapat uang bakso untuk setiap artikel yang dijadikan konten setara dengan K-Rewards buat sekitar 10 ribu pembaca sekarang ini. Lumayan, kan?
Rata-rata ada satu buku yang saya selesaikan setiap tahun bervariasi apakah diterbitkan, dalam bentuk draf, atau sebagai ghost writer, tergantung permintaan klien. Selain menulis, pekerjaan meliput di lapangan yang hasilnya ditayangkan di Kompasiana plus disebar di platform medsos dan mengedit naskah tetap berjalan. Lagi-lagi memang #BeyondBlogging.
Oya, saya pernah juga 'dipekerjakan' Kompasiana untuk melakukan survei pasar di Sumedang beberapa tahun silam. Ditelpon, berangkat ke lapangan untuk wawancara narasumber yang saya tentukan sendiri, setor data plus foto-foto via email, dan honor pun ditransfer.
Sesi-sesi wawancara menghantar saya pada banyak tokoh inspiratif, seperti Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang beberapa kali berinteraksi untuk sesi wawancara eksklusif, Ridwan Kamil saat baru diangkat sebagai Walikota Bandung, dan masih banyak lagi figur lainnya lintas profesi-lintas generasi. Boleh discroll jejak-jejak awal saya yang masih tersimpan di akun Kompasiana bila berkenan.
Tahun 2018 lalu saya melakukan wawancara singkat dengan aktris sinetron papan atas Alyssa Soebandono untuk kepentingan penulisan buku tentang ayahandanya yang eks Direktur IBM Indonesia pertama, Joni P Soebandono, jadi jangan kaget kalau saat berseluncur di Instagram menemukan foto aktris cantik itu tengah berpose dengan buku yang saya tulis,ya?
Kontrak 6 tahun sebagai jurnalis web sudah saya selesaikan dan sekarang saya kembali ke haribaan Kompasiana untuk mengasah wawasan dan pena, merintis jalan menjadi penulis untuk media internasional sambil menunggu proyek buku berikutnya yang tengah diproses. Tak terasa sudah #11TahunKompasiana berjalan dan hampir satu dekade spesial di dalamnya kita melangkah bersama.