Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

SpongeBob Pindah Jam Tayang, Jangan Dilarang

Diperbarui: 20 September 2019   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaiknya orangtua menemani anak nonton tayangan SpongBob SquarePants (doc.IMDb/ed.Wahyuni)

"Menurut saya, (tayangan 'Spongebob Squarepants') tidak untuk dilarang, tetap dikasih tanda 13+ atau boleh ditonton bagi usia anak-anak 13 tahun ke atas. Dan jam tayangnya jam malam saja, jangan pagi. Kalau pagi, ya itu, anak-anak mudah nonton," kata psikolog anak Astrid WEN (Kompas.com, 19 September 2019).

Komentar di atas diberikan Astrid untuk menanggapi kasus peringatan dan sanksi tegas yang diberikan pada tayangan kartun tersebut oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena dinilai mengandung kekerasan serta menyalahi ayat ketentuan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran Standard Program Siaran (P3SP). Kebijakan tersebut telah memicu tagar #bubarkanKPI jadi marak digunakan di jagad Twitter.

Kartun yang dirilis tahun 1999 itu, menurut Nickelodeon, menempati rating tinggi untuk kategori tayangan animasi anak selama lebih dari 10 tahun namun jutaan penonton lintas umur tercatat menyaksikan juga 'SpongeBob Squarepants' (SS) setiap bulannya (liveaboutdotcom,1 April 2019). Persis kata Astrid, tayangan itu dirancang untuk penonton kategori usia 6-11 tahun.

Meski ditujukan untuk anak namun, menurut pengamat Carey Bryson, ada beberapa aspek yang harus diwaspadai orangtua sebelum melepas anak-anak (apalagi yang balita,-pen.) menyaksikan animasi tersebut.

Karakter dalam SS kadang-kadang menggunakan kata-kata seperti 'bodoh' (stupid) atau 'brengsek' (jerk) yang mayoritas orangtua tidak ingin mendengar itu terlontar dari anak-anak mereka. Cemoohan itu dilontarkan dengan santai dan pihak yang diejek juga nrimo saja seolah itu sebuah kewajaran.

Humor dalam SS biasanya mengeksploitasi kenaifan SpongeBob dan kedunguan sahabatnya Patrick. Humor fisikpun lumayan banyak tampil di film kartun tersebut dan itu merupakan alasan kenapa SpongeBob muncul hanya mengenakan celana dalam saja setidaknya satu kali dalam hampir semua episode. 

Bahasa dan situasi yang muncul dalam tayangan seringkali disuarakan keras-keras, menjengkelkan, dan terkadang kasar. Sesuatu yang, menurut Carey, sangat digemari anak-anak kelompok umur 6-11 tahun.

Bagi anak-anak yang lebih tua dan remaja, tayangan SS mungkin masih lebih baik dibanding sinetron-sinetron dangkal logika-minim tuntunan yang merajalela di saluran-saluran tv nasional.

Namun sebaiknya para orangtua yang punya anak kecil menyaksikan lebih dulu tayangan apapun sebelum mempersilakan buah hati mereka untuk menontonnya. Pastikan episode SS yang ditonton anak-anak memiliki konten yang membuat anda nyaman saat menyaksikannya.

Ide Astrid untuk menaruh jam tayang SS ke malam hari bagus untuk diikuti. Setidaknya saat itu  orangtua diharapkan sudah kembali berada di rumah dan siap menemani anak-anak nonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline