Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

Beda Tidur Perempuan dan Lelaki

Diperbarui: 1 Agustus 2019   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan dan lelaki punya ritme tidur yang khas (ed.Wahyuni)

Manusia punya ritme sirkadian, semacam jam biologis yang membantu tubuh mengatur siklus kapan kita mengantuk dan kapan terjaga. Secara umum ritme sirkadian ini sama untuk setiap orang dan bekerja selama 24 jam dalam sehari. Namun kemudian terbukti bahwa ada beberapa perbedaan yang nyata dalam pola tidur/bangun antara perempuan dan lelaki.

Hal terakhir ini, menurut National Sleep Foundation,  mungkin bisa menjelaskan kenapa perempuan cenderung bangun lebih pagi, sementara lelaki lebih suka tidur larut malam.

Ritme sirkadian dikendalikan oleh bagian otak yang disebut hipothalamus dan berbagai hal yang terjadi di sekitar kita bisa mempengaruhi kinerjanya. Misalnya, benderang cahaya lampu maupun sinar matahari akan mengirim pesan ke otak bahwa sudah saatnya kita bangun atau kondisi gelap menjadi indikator bagi tubuh untuk melepaskan hormon melatonin yang membantu kita tertidur.

Pola tidur teratur, bangun dan merebahkan diri di ranjang pada jam yang yang sama setiap hari, akan menjaga ritme sirkadian berfungsi normal dan mengurangi peluang terjadinya berbagai gangguan tidur yang sangat mengganggu seperti insomnia.

Hal lain yang juga mempengaruhi jam internal tubuh adalah aktifitas seksual karena ternyata ritme sirkadian perempuan dan lelaki tidak benar-benar saling melengkapi. Jam internal lelaki cenderung berjalan 24 jam penuh atau bahkan lebih lama, rata-rata mereka memiliki ritme sirkadian 6 menit lebih lama dibanding perempuan. Itu berarti lelaki merasa tidak terlalu lelah di sore hari.

Sementara jam internal perempuan cenderung tidak mencapai siklus 24 jam penuh sehingga mereka akan bangun lebih cepat dan berpotensi besar untuk terkena insomnia.

Idealnya, baik perempuan maupun lelaki, bisa tidur selama delapan jam setiap malam. Namun lelaki biasanya kesulitan memenuhi kuota tidur tersebut karena berbagai hal. Kurang tidur bisa lebih mempengaruhi performa kerja lelaki karena lambannya proses pemulihan fungsi tubuh yang terganggu akibat kondisi tersebut.

Di sisi lain, siklus perempuan yang lebih pendek menyebabkan mereka mengalami penurunan energi di malam hari dan hal ini memicu tingginya resiko cedera di tempat kerja bagi mereka yang harus menjalani sistem shift.

Kita bisa belajar melatih jam internal tubuh agar bisa terjaga atau mengantuk di saat yang tepat sesuai kebutuhan gaya hidup masing-masing, namun ritme tubuh secara alamiah memang 'memposisikan' lelaki bak burung hantu yang siaga di malam hari dan perempuan ibarat burung-burung yang terjaga begitu fajar tiba.

Selamat tidur.                                       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline