Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

'Riung Mungpulung' Silaturahmi Faperta Unpad 50184

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1431131853640663636

Tradisi Sunda yang kental digabungkan dengan etos pecinta alam adalah salah satu ciri khas almamater tercinta Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Padjadjaran Bandung di era 60 sampai 90-an . Sebut saja kegiatan ekstrakurikuler semacam Rampak Kendang, Dogdog Lojor, Degung, dan panggilan ‘akang’ untuk mahasiswa disandingkan dengan ‘euceu’ bagi mahasiswi-nya dalam interaksi keseharian di kampus adalah bagian dari warna yang Nyunda pisan (Sunda banget).

Aroma patriotik dan mekanisme survival ala pecinta alam yang tak kalah kentalnya di Faperta Unpad subur bertumbuh karena materi studi yang berkaitan dengan lahan-hutan-gunung-laut secara otomatis mendekatkan para civitas academica-nya pada dinamika alam bebas. Tambah lagi keberadaan para senior perintis seperti Abah Iwan Abdurahman, salah satu sosok pelopor di perhimpunan pendaki gunung dan penjelajah rimba ternama WANADRI yang juga pencipta lagu ‘Hymne Unpad’, beserta para yuniornya yang juga menuntut ilmu di kampus yang sama membuat nuansa cinta alam itu kian pekat.

[caption id="attachment_416082" align="aligncenter" width="560" caption="Salah satu olase foto promo reuni karya Iwan Eka Setiawan"][/caption]

Lazimnya pecinta alam, civitas academica Faperta Unpad dekat tak bisa dipisahkan dari keberadaan puisi, gitar, dan lagu. Maka ada Grujabe (Grup Jalu Kabeh, grup vocal anggotanya ‘akang’ semua), GPL (Grup Pecinta Lagu) Faperta Unpad yang dibentuk oleh Abah Iwan dkk, disamping tim paduan suara atau grup vokal  cabutan sesuai kebutuhan acara. Berdiri dalam posisi melingkar sambil menyimak renungan yang diutarakan oleh sesepuh sampai terkadang berurai airmata adalah tradisi menutup kegiatan yang tak terlupakan. Juga penyelenggaraan Lomba Lintas Lembah dan Bukit (L3B) yang terhitung fenomenal dan terpelihara hingga saat ini.

Pada tahun 1984 kode akademik Faperta Unpad adalah 501 sebelum akhirnya berubah menjadi E1A disandingkan dengan  tahun angkatan plus kode program studi sesuai pilihan. Kampus Bukit Dago Utara adalah tempat studi awal Faperta Unpad yang berbagi dengan Fakultas Peternakan (Fapet) sebelum akhirnya beberapa tahun kemudian Faperta dan Fapet Unpad menjadi fakultas perintis ekspansi Kampus Unpad ke Jatinangor, Sumedang.

Hari ini sampai besok insya Allah akan dilangsungkan  acara patepung lawung paamprok jongok riung mungpulung (bertemu dan berkumpul) dari para pemilik no induk mahasiswa 50184, sebuah momen yang diharapkan dapat menjembatani kasono (rasa kangen) antar mereka setelah berpisah sekian lama menapaki arah  mata angin kehidupan masing-masing. Semua berjuang menyiasati jarak, waktu, dan segala untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudara perjuangan serta berbagi kebaikan sampai ke akhir hayat kelak… SEMOGA SANG KHALIK MEMBERKAHI PARA EUCEU & PARA AKANG 50184 FAPERTA UNPAD !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline