Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

Buka Bareng A la Wanita Petualang

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_130410" align="aligncenter" width="300" caption="...buka bareng yang padat berisi...(dok WS)"][/caption] Jumpa di Facebook dalam komunitas Indonesia Women Adventures Club (IWAC), saling bertukar komentar meriah tentang berbagai aktifitas fisik yang rada-rada ekstrim (sebut saja skydiving,scuba,rafting,climbing,bungy,shooting,gantolle,scout,microlight,paragliding,mountain bike, caving –pen.), dan akhirnya sepakat untuk menggelar acara buka bersama. Begitu saja mengalir tanpa ragu diputuskan untuk ‘ kopi darat’ meski banyak di antara mereka hanya pernah jumpa di dunia maya yang foto profil bisa saja berujud kucing atau mahluk non manusia lainnya. Yeah, petualang tak pernah ragu mengambil sedikit resiko demi sebuah pengalaman baru...

[caption id="attachment_130407" align="alignleft" width="240" caption="Logo mata angin yang "][/caption] Tidak tanggung-tanggung, tempat pertemuan para wanita tangguh itupun sengaja dipilih yang kental nuansa petualangannya, yakni Kedai Kopi Mata Angin (KKMA) yang terletak di jalan Bengawan 52 Bandung. Tampak dari luar kesan adventure tak begitu terasa, namun begitu melangkah masuk logo mata angin yang terpancang gagah di atas order section, foto-foto penjelajahan alam bebas yang berderet rapi di dinding, papan informasi yang pecinta alam banget gayanya, dan pemilihan mebel- ornamen interior berbasis kayu langsung saja menghangatkan sensasi bertualang di dalam darah.

Sayangnya, jam empat sore yang dipatok sebagai waktu berkumpul terpaksa molor dengan sukses karena para wanita petualang itu harus bergumul dengan jam kantor plus kemacetan trafik lalulintas akhir pekan khas Bandung yang semakin parah menjelang Magrib di bulan Ramadhan ini. Jadinya beberapa saat sebelum berbuka, satu persatu mereka pun berdatangan dari Bandung, Sukabumi, Sumedang, dan Jakarta. Yuni, Shanty, Sieling, Heni, Lani, Dewi, Choky, Ipoet, Candy, dan last but not least Hilda yang datang paling buntut dengan cerita meriah tentang memanjat pohon duku berbuah serangan koloni semut yang mbahurekso di sana. Emma, salah satu owner Mata Angin setia menemani para tamunya yang memiliki beragam pengalaman ‘bermain’ di gunung, laut,gua, dan udara itu. Emma sendiri juga seorang penjelajah yang rajin merekam track-nya dengan bidikan kamera. Foto-foto keren di dinding sebagian besar merupakan hasil jepretannya.

Kilas balik petualangan mereka jadi menu utama obrolan di samping pembuatan logo grup, rencana pertemuan rutin di alam bebas, dan agenda launching buku Sieling yang merupakan rekaman tertulis pendakiannya ke Himalaya. Gelak tawa mereka memenuhi udara saat membicarakan pengalaman lucu yang dialami saat bertualang. Siapa nyana

[caption id="attachment_130408" align="alignright" width="300" caption="Sampul buku Sieling (dok WS)"][/caption] Sieling yang telah menjajal berbagai gunung dengan tingkat kesulitan relatif itu ternyata sosok yang manis dan terkesan malu-malu saat di wawancara, sekaligus juga jenaka. Namun yang patut diacungi jempol adalah ketekunannya membuat log pendakian.

Segelas air mineral dan mangkuk kertas imut berisi dua buah kurma diedarkan karena sudah tiba saat berbuka. Menu traktiran IWAC berupa nasi komplit dan es teh manis, camilan dipersilahkan pesan masing-masing. Singkong keju, roti bakar, otak-otak goreng...semua ada di daftar menu bersama aneka minuman dan makanan menggiurkan lainnya. KKMA juga menyediakan mushola dengan kamar mandi dalam untuk keperluan berwudhu dan membersihkan diri. Begitulah, sembari bersantap penyusunan rencana kegiatan dan bertukar pengalaman bertualang jalan terus. Sekitar pukul sembilan, acara narsisme di depan kamera berlangsung heboh sebagai penutup acara. Wanita-wanita petualang itu mengulang rencana ‘kopi darat’ berikutnya lalu bubar jalan ke sarang masing-masing sambil mengangankan sesuatu yang lebih menantang dan memacu adrenalin pada pertemuan mendatang.

[Telkomsel Ramadhanku]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline