[caption id="attachment_160388" align="aligncenter" width="688" caption="Para penggila sepur di zona kesayangan (doc IESC)"][/caption] Bukan sembarang edan pastinya, sesuai dengan nama yang disandang yaitu Komunitas Edan Sepur Indonesia alias Indonesian Edan Sepur Indonesia (IESC) atau nama internasionalnya Indonesian Railfans Community (IRC), para anggota komunitas ini mengalamatkan 'kegilaan' mereka pada kereta api (sepur-pen.) plus segala pernak-perniknya. Didirikan oleh Egief Del Haris pada tanggal 5 Juli 2009 di Dipo Jatinegara dan bermarkas di Bekasi, Komunitas Edan Sepur Indonesia merupakan peleburan dari TPRM (Team Penelusur Rel Mati) dan beberapa organisasi railfans di Daop (Daerah Operasi) I Jakarta, Daop II Bandung dan Daop III Cirebon. Kini IESC menjadi wadah pemersatu semua organisasi pecinta kereta api. [caption id="attachment_160389" align="alignleft" width="300" caption="spanduk Jampurnas I di depan saung (doc WS)"]
[/caption] IESC saat ini diketuai oleh Luqman Supriyatno dengan Egief Del Haris, Novia Pradhita, dan Helmi LS sebagai wakil-wakilnya. Komunitas ini memiliki perwakilan kepengurusan di setiap Daop Dan Divre(Divisi Regional).Fokus perhatian utama komunitas ini adalah berusaha memperkenalkan aspek sejarah dan kemanusiaan dalam dunia perkeretaapian sebagai inti kecintaan terhadap kereta api serta berusaha agar railfans yang berbasis hobi dapat menjadi sesuatu yangbermanfaat baik bagi sang railfans maupun bagi masyarakat secara umum. Sekitar 92 orang penggila sepur yang berasal dari berbagai Daop-Divre di Jawa ini pada tanggal 31 Desember 2011 - 1 Januari 2012 menggelar Jambore Edan Sepur Nasional (Jampurnas) I di kawasan Leuwi Opat Curug Tilu - Paraompong, Jawa Barat. Jambore ini digagas sebagai alternatif kegiatan yang lebih bergizi dalam menyongsong pergantian tahun yang biasanya hanya diisi dengan hura-hura yang tak bermakna. Para peserta yang berasal dari berbagai daerah ini datang ke titik pertemuan di Stasiun Cimahi dengan menggunakan sarana transportasi, tentu saja,kereta api. Ada sekitar sembilan Daop plus Divre 1-3 yang dijadikan titik keberangkatan mereka menuju lokasi kegiatan. Sejumlah agenda telah disiapkan oleh panitia yang dikomandani oleh Noval Rahman selaku Penanggungjawab dan [caption id="attachment_160391" align="alignright" width="300" caption="serunya berebut pin dalam fun games (doc WS)"]
[/caption] Zera Tasmania selaku Ketua Pelaksana ini; antara lain berupa silaturahmi antar railfans dari berbagai daerah/organisasi di Indonesia, kemping di alam terbuka plus berbagai acara outbond yang sarat dengan games seru, dan tentu saja berbagai menu yang pekat aroma sepur menjadi materi utama.
Media layar tancap digunakan untuk nonton bareng-bareng film dokumenter seputar perkereta-apian dan sebelumnya ada acara beramah-tamah dengan berbagai jajaran PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk berbagi pengalaman, informasi, maupun menggali sejauh mana para pejabat itu memahami keberadaan IESC. Acara api unggun, pentas unjuk keahlian para railfans dan pesta kembang api akan menjadi puncak acara sekaligus selebrasi pergantian tahun.
[caption id="attachment_160394" align="alignleft" width="300" caption="Egief Del Haris, pendiri Komunitas Edan Sepur Indonesia (doc WS)"]
[/caption] Egief, selaku pelopor IESC, mengurai harapan bahwa JAMPURNAS bisa digelar di semua Daop maupun Divre. Dia juga bercerita tentang Ekspedisi Mblusukan Tiada Tara Part (MTTP) 4 yang rencananya akan diselenggarakan Februari 2012 mendatang untuk ‘berburu’ jalur-jalur rel yang mungkin tersembunyi di bawah area pemukiman atau tebalnya vegetasi liar. Umumnya rel-rel itu merupakan peninggalan era kolonial Belanda yang menurut Egief,”...dibuat dengan citarasa seni yang tinggi ketimbang produk masa kini yang cenderung terfokus pada aspek fungsionalnya saja.” Komunitas ini bersifat nirlaba dan anggotanya beragam dari mulai anak TK sampai mereka yang sudah memiliki cucu. ‘Kegilaan’ ini bermula dari berbagai hal dari mulai ‘diracun’pacar atau teman yang memang sudah lebih dulu keranjingan kereta api atau seperti pengalaman Egief yang harus berhimpitan dengan sayur-mayur plus kambing di gerbong barang saat dia masih balita dan itu justru menjadi momen cinta awalnya pada segala hal yang berkaitan denganjalur rel kereta. IERC meski baru menginjak usia dua tahun namun relatif cepat menjalin sinergi dengan sistem PT KAI karena komunitas ini rajin mengikuti berbagai event yang diselenggarakan perusahaan perkeretaan satu-satunya di Indonesia itu dan aktif membagi informasi hasil-hasil temuan mereka seputar jalur-jalur rel mati yang bahkan tak terpantau tim pendataan aset PT KAI.
“Hasil googling peta-peta peninggalan Belanda di internet.”Tutur Egief saat ditanya darimana mereka mendapatkan
[caption id="attachment_160398" align="alignright" width="300" caption="pantang jadi kambing...(doc WS)"]
[/caption] data lokasi jalur rel yang sudah tertimbun sedemikian lama di bawah hamparan rumput liar maupun fondasi bangunan. Lantas apa sebenarnya misi komunitas ini? “Pada intinya sih diharapkan setelah bergabung di sini para railfans bisa happy dengan kecintaannya pada kereta api, bisa berkontribusi positif bagi dunia perkereta-apian, dan mampu memberikan edukasi pada masyarakat tentang cara berkereta-api yang baik, termasuk tidak ‘jadi kambing’ alias penumpang gelap yang tidak mau membeli tiket”. Para penggila sepur ini sangat tertib dalam urusan tiketkarena mereka paham betul bahwa pemerintah telah melepas sepenuhnya tanggung jawab ke pundak PT KAI untuk merawat, mengelola, dan memastikan armada kereta api di tanah air dalam kondisi layak jalan. Lantas bagaimana prospek kendaraan umum berkapasitas besar ini di masa mendatang? ,”Kecelakaan lalulintas kereta api sangat jarang terjadi bila dibanding kendaraan-kendaraan lain, selama jadwal dipatuhi dan semua unsur yang terlibat dalam mengatur kelancaran operasionalnya bekerja optimal maka bepergian dengan kereta sangatlah aman.”Tutur Egief seraya menyinggung minimnya pendapatan para frontliners yang sungguh tak sepadan dengan besarnya tanggungjawab yang dipikul,”Kadar polutan yang dihasilkan kereta relatif lebih rendah ketimbang kendaraan lain.” Jadi sebagaimana keyakinan rekan-rekan railfans-nya yang lain, Egief optimis kereta api merupakan alternatif berkendara umumyang sangat layak untuk dipertahankan.
Naik kereta api..tut..tut...tut/ Siapa hendak turut?/ Ke Bandung-Surabaya....
[caption id="attachment_160400" align="aligncenter" width="426" caption="surga para mahluk edan sepur (doc WS)"] [/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H