Kolaborasinya dengan belacan alias terasi telah menjadi hit yang tak kunjung surut digemari oleh penduduk di seantero Nusantara ini. Tapi selain sensasi maknyuss-nya dalam olahan aneka sambal, cabe ternyata punya keampuhan lain yang ada kaitannya dengan kesehatan. Bukan sekadar gosip, namun berbagai penelitian telah membuktikan hal itu.
Capsaicin, senyawa kimia dalam cabe yang menimbulkan rasa pedas itu berdasarkan penelitian ilmuwan Inggris dan Jepang (1986) terbukti mampu membakar 25 persen kalori lebih banyak setiap hari. Jadi menambahkan segenggam cabe ke dalam nasi goreng di pagi hari setara dengan lari beberapa mil dalam membakar kalori. Buat yang pengen lamgsing, berikan ekstra cabe dalam menu sarapan…
Sementara dermatolog Davis dari University of California menemukan bahwa salep yang terbuat dari ekstrak cabe pedas terbukti lebih cepat memulihkan luka pasca operasi dibanding salep antibiotika lainnya. Kesaktian lain capsaicin, berdasarkan penelitian toksikolog Pater M Gannet, PhD., dari Loma Linda University School of Medicine di California adalah dapat mencegah hati untuk mengubah senyawa-senyawa seperti poliromatic hydrocarbons (banyak terdapat dalam olahan daging asap atau rebus) dan aflatoxin (sering dijumpai dalam selai kacang) menjadi carcinogen (zat pemicu kanker). Dengan dihalanginya pembentukan carcinogen tersebut, maka penyakit kanker diharapkan dapat dihindari.
Rasa pedas cabe selain dapat jadi senjata untuk menangkal pria-pria ganjen (campur gerusan cabe dengan air secukupnya lalu masukkan ke ¬sprayer kecil yang bisa dibawa dalam tas tangan dan siap disemprotkan ke mata para hidung belang yang kelewat agresif mengganggu Anda di jalan) juga dimanfaatkan oleh spesies lain untuk mempertahankan diri. Sejenis merpati di India, misalnya, secara selektif memakan cabe untuk membuat predator-nya kapok karena daging merpati tersebut menjadi terlalu hot untuk disantap. Bukan main!
Jadi selain ampuh ‘menyulap’ makanan biasa-biasa saja menjadi terasa lebih lezat, cabe memang memiliki banyak manfaat lainnya. Tentu saja perhatikan kadar sensitifitas lambung Anda saat menyantapnya, jangan sampai harus berurusan dengan rumah sakit karena diganyang diare. Bon appétit!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H