Kemarin (8 April 2020) penulis bersyukur bisa mengikuti seminar online yang diselengarakan oleh LifeX Academy dengan nara sumbernya Bapak Abraham Lembang, sang maestro option Indonesia.
Beliau share banyak hal yang sangat berguna. Beliau berpendapat bahwa krisis yang saat ini sedang terjadi bisa saja berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Grafik IHSG yang menukik turun saat ini banyak yang mengira akan segera rebound dan membentuk huruf V. Namun beliau berpendapat lain. Kemungkinan besar rebound-nya agak lama sehingga grafiknya akan membentuk huruf U, atau bahkan huruf L.
Dalam situasi seperti ini, hanya bisnis yang sifatnya online yang akan bertahan. Bisnis yang pertama akan rontok adalah bisnis yang sifatnya kemewahan & kumpul-kumpul. Pariwisata, Event organizer, baju/perhiasan mewah, property kelas atas adalah contohnya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan di saat ini? Beliau bilang, kita harus berinovasi untuk menciptakan bisnis yang bisa maju dalam kondisi ini. Bisnis yang berhubungan dengan kesehatan dan online akan maju. Tapi bagaimana dengan orang yang tidak paham dengan bisnis online? Beliau sarankan untuk investasi. Memang betul dalam kondisi sekarang ini, investasi sangat beresiko. Hanya saja, tidak berinvestasi pun juga beresiko ujar beliau. Siapa yang tahu sampai kapan kondisi Covid-19 akan beres?
Memang betul dalam kondisi sekarang ini, investasi sangat beresiko. Hanya saja, tidak berinvestasi pun juga beresiko ujar beliau. Siapa yang tahu sampai kapan kondisi Covid-19 akan beres
Untuk itu, Pak Abraham Lembang membagikan kepada kami 3 kriteria dalam memilih instrumen investasi.
Kriteria Investasi Yang Tepat
Aman
Ini adalah kriteria pertama & terutama dalam berinvestasi. Pertanyaannya adalah: bagaimana cara memastikan aman?
Hal pertama adalah faktor legalitas. Apakah ijinnya jelas? Badan pengawasannya ada. Lokasi kantornya jelas? Orang-orangnya jelas dan bisa ditemui?
Dalam kondisi krisis seperti sekarang ini, banya orang yang kalap dan panik. Jadi yang dilihat dari investasi hanyalah besaran keuntungannya terlebih dahulu dan mengabaikan faktor keamanan. Kalau sudah scam, baru teriak-teriak. Bila tidak tahu investasi apa yang aman, simpan saja uang Anda di Deposito, ujar beliau. Hanya saja jangan banyak-banyak karena return-nya kecil.
Liquid
Faktor kedua yang harus dipertimbangkan adalah seberapa liquid investasi tersebut. Liquid artinya seberapa cepat Anda bisa tarik modal bila Anda invest di situ. Property saat ini adalah investasi yang paling tidak liquid. Bisnis, terutama yang terdampak oleh Covid-19 juga sama tidak liquid-nya.
Jadi sebelum Anda masuk ke dalam sebuah investasi, cek dulu seberapa cepat modal Anda bisa ditarik dari situ.
Tingkat Keuntungan
Faktor ketiga yang dipertimbangkan dari sebuah instrumen investasi barulah seberapa besar keuntungan yang ditawarkan. Kalau keuntungannya lebih kecil dari bunga deposito, lebih baik tempatkan saja di deposito. Tapi kalau terlalu besar juga harus cek lagi point 1 di atas. Jadi cek dulu seberapa besar return yang bisa Anda dapatkan dari investasi tersebut.
Sebagai catatan penulis, bedakan antara keuntungan (profit) dengan capital gain. Ada artikel yang bagus yang membahas perbedaan di antara keduanya.