Lihat ke Halaman Asli

Diskursus Sigmund Freud dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

Diperbarui: 19 November 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Pribadi

What

1000026998-673c8dc234777c134a2122a2.jpg

Gambar Pribadi

Psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud sekitar tahun 1900-an adalah cabang psikologi yang mempelajari fungsi dan perkembangan mental manusia. Teori ini telah memberikan kontribusi besar dalam memahami psikologi manusia. 

Istilah kepribadian atau "personality" berasal dari bahasa Yunani Kuno, prosopon atau persona yang berarti "topeng" dan biasanya digunakan dalam pertunjukan teater. Sama halnya dengan topeng, awalnya konsep kepribadian merujuk pada perilaku yang ditampilkan kepada lingkungan sosial dan kesan yang ingin disampaikan kepada orang lain.

Sigmund Freud menjelaskan mengenai tingkah lalu melalui pengembangan pendekatan psikoanalisa yang menyatakan bahwa kehidupan individu sebagian besar dikendalikan oleh alam bawah sadar. Tingkah laku sering kali dipengaruhi oleh keinginan, impuls, atau dorongan yang tidak disadari. Dorongan yang ditekan tidak hilang, tetapi tetap ada di alam bawah sadar dan suatu saat akan menuntut pemenuhan.

Pada tahun 1923, Sigmund Freud menjelaskan pengertian psikoanalisis dalam sebuah jurnal di Jerman. Psikoanalisis memiliki tiga makna utama. Pertama, sebagai metode penelitian untuk memahami proses psikis, seperti mimpi yang sebelumnya sulit dijelaskan secara ilmiah. 

Kedua, sebagai metode terapi untuk mengatasi gangguan psikis pada penderita neurosis. Ketiga, sebagai kumpulan pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui metode dan teknik tersebut. Psikoanalisis berfokus pada konsep utama, yaitu ketidaksadaran.

Why

1000026999-673c8dd834777c134a2122a4.jpg

Gambar Pribadi

Dalam teori psikoanalisisnya, Sigmund Freud mengemukakan pandangan bahwa perilaku kriminal terjadi akibat ketidakseimbangan antara Id, Ego, dan Superego. Ketidakseimbangan ini melemahkan individu dan membuat mereka lebih rentan melakukan tindakan menyimpang. Menurut Freud, rasa bersalah yang berlebihan akibat dominasi Superego menjadi salah satu penyebab utama penyimpangan tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline