Lihat ke Halaman Asli

Pandangan Masyarakat terhadap Lulusan Farmasi

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nama : Sabrina Resky Pratiwi

GB : 10


Pandangan Masyarakat terhadap Lulusan Farmasi

Farmasi adalah salah satu jurusan yang bergerak di bidang kesehatan dan juga merupakan salah satu jurusan yang banyak diminati oleh para remaja. Namun tidak sedikit juga yang masih awam tentang farmasi, terlebih lagi pandangan masyarakat mengenai lulusan farmasi.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Bab I Pasal 1”Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Pekerjaan kefarmasianadalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional”. (1)

Dulu farmasi berlandaskan pada product oriented namun sekarang lebih ditekankan pada patient oriented yang menjadikan pasien sebagai objek utama, dan apoteker harus mengetahui penyakit dan juga pengobatannya. Di Indonesia masih banyak masyarakat awam yang tidak mengenal pekerjaan seorang apoteker yang sesungguhnya. Banyak diantaranya yang beranggapan bahwa apoteker adalah orang-orang yang bekerja seperti di dalam aquarium, karena dikelilingi oleh etalase-etalase  persegi panjang yang berisi obat-obatan. Mayoritas masyarakat yang mendengar kata “Farmasi” akan teringat kata “obat”. Namun pandangan masyarakat terhadap apoteker masih sangat rendah. Bagi masyarakat awam, mereka beranggapan bahwa lulusan Farmasi dan setelah mengambil profesi Apoteker akan selalu menjadi penjaga apotek dan melayani keluhan pasien. Yang masyarakat lihat kebanyakan adalah asisten apoteker. Apoteker dan Asisten Apoteker itu merupakan kedua hal yang berbeda. Asisten Apoteker merupakan orang yang membantu dan mendampingi seorang apoteker. Orang-orang lulusan farmasi yang sudah mengambil profesi apoteker walaupun tidak berkerja sebagai penjaga apotek juga dapat dikatakan sebagai apoteker. Pandangan rendah masyarakat mengenai pekerjaan seorang lulusan Farmasi ini kelihatannya sudah melekat erat di benak mereka. Tak hanya itu, keberadaan seorang apoteker jarang dianggap  nyata. Kebanyakan masyarakat yang awam akan bidang kesehatan, hanya mengenal dokter. Padahal, apoteker  juga sangat berperan penting di bidang kesehatan.

Sudah banyak jasa yang diberikan oleh seorang Apoteker bagi bidang kesehatan maupun bidang yang lain.  Di Indonesia memang masih banyak yang menganggap sepele tentang profesi seorang Apoteker, baik dari segi gaji maupun dari segi skillnya. Menurut survei di Inggris, yang dibuat oleh Higher Education Statistic Agency, Farmasi merupakan peringkat ketiga jurusan kuliah yang paling cepat dapat kerja yaitu sebanyak 94% setelah jurusan Kedokteran dan Pendidikan. (2)

Sangat banyak lapangan kerja bagi seorang lulusan Farmasi, bisa bekerja dalam pemerintahan seperti di Dinas Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, bidang industry baik itu bidang industry kosmetik maupun di bidang industry obat-obat tradisional, bidang pelayanan masyarakat seperti apotek, bidang penelitian, dan masih banyak lagi lapangan pekerjaan yang terbuka lebar. Bahkan seorang apoteker bisa bekerja di Bank. Hal ini sangat berpeluang besar terjadi, karena seorang farmasis itu sangat teliti dalam setiap pekerjaannya, jadi tidak menutup kemungkinan bagi seorang farmasis. Bidang industry farmasi merupakan sesuatu yang sangat menjanjikan bagi Indonesia. Indsutri farmasi mengalami peningkatan setiap tahunnya, (tahun 1998 pasar berkembang 25%, kemudian pada tahun 1999 bertambah sebebsar 20% dan pada tahun 2000 mencapai hingga 50% dan terus berkembang hingga tahun 2008). Dan sekarang ini.tenaga kefarmasian yaitu khususnya asisten apoteker juga bertambah seiring bertambahnya apotek-apotek yang sekarang ini yang kian mewabah di Indonesia. Bahkan apotek-apotek ini hanya berjarak 4-5 rumah . Dapat dibayangkan tenaga kefarmasian banyak dibutuhkan di bidang ini. Setalah semua paparan yang diberikan, kita dapat menyimpulkan bahwa apoteker tidak hanya berada dalam lingkup “menjaga apotek” tetapi juga dalam lingkup lainnya. Dan juga pandangan masyarakat mengenai pekerjaan seorang farmasis yang seperti dikatakan di atas harus diubah oleh farmasis  itu sendiri terlebih dahulu dengan meningkatkan kualitas kerjanya di bidangnya masing-masing agar masyarakat mengapresiasi yang sudah dilakukan.



DAFTAR PUSTAKA

1.http://skp.unair.ac.id/repository/web-pdf/web_FARMASI_MASA_DEPAN_DALAM_DENGA_WILDAN_ALFIAN_NOOR.pdf

2. http://majalahouch.com/sekolah/daftar-jurusan-kuliah-dengan-prospek-kerja-paling-tinggi/

3.http://pharmjournalismblog.wordpress.com/2013/06/05/kegagalan-farmasis-dalam-mencitrakan-dirinya-sendiri/

4. https://chantikafecilia.wordpress.com/2013/07/31/ilmu-farmasi-dan-prospek-kerja/


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline