Sumber: Alfiansyah Blogspot(Perbedaan Katolik dan Kristen Protestan)
Masih banyak orang yang bertanya tentang perbedaan Katolik dengan Kristen Protestan bahkan masih banyak yang menyamakan kedua agama ini. Namun, apakah sebenarnya agama ini sama atau malah sebaliknya? Lalu, mengapa di keduanya terdapat tradisi yang sama namun ada juga yang berbeda.
Dalam buku The Story of Christianity yang ditulis oleh Gonzalez, Justo dan Harper bahwa sebenarnya terbentuknya agama Kristen Protestan disebut juga reformasi gereja. Reformasi gereja ini muncul atas adanya protes terhadap kebiasaan-kebiasaan yang cukup menyimpang dalam gereja Katolik. Terbentuknya agama Kristen Prostestan ada beberapa kejadian dan membentuk beberapa aliran gereja. Aliran gereja Protestan yang pertama dan yang paling banyak diketahui orang adalah aliran Luther.
Banyak faktor penyimpangan yang terjadi di agama Katolik yang menyebabkan terjadinya reformasi gereja. Mulai dari prilaku moral yang bertentangan dengan ajaran kitab suci sampai dengan surat pengampunan dosa yang diperjualbelikan oleh gereja pada abad ke-16.
Dalam buku The Lutheran Confessions yang ditulis oleh Concordia tertulis bahwa kegiatan memperjualbelikan surat pengampunan dosa ini merupakan suatu penyimpangan gereja yang membuat Martin Luther memberikan suaranya terhadap penyimpangan gereja ini. Surat pengampunan dosa yang diperjualbelikan itu tidak lazim untuk dilakukan bahkan sudah tidak semestinya dan tidak wajar untuk diperjualbelikan. Karena, dalam alkitab sendiri dituliskan bahwa Tuhan Yesus telah mati bagi umatnya untuk menebus dosa manusia(Roma 5:8).
Dalam penyampaian pendapatnya Martin Luther tidak hanya asal mengucapkan protesnya. Namun, ia bersembunyi untuk menyusun pokok pikiran yang menjadi protesnya. Dalam menyusun pokok pikiran itu, Martin Luther bersembunyi untuk menerjemahkan kitab suci Perjanjian Baru sebagai "pintu utama" dalam penentangannya. Martin Luther pada saat itu bersembunyi untuk membaca Kitab Suci itu karena, selama berabad-abad sampai saat itu hanya petinggi gereja saja yang dapat membaca dan menafsirkan kitab suci tersebut.
Hari yang dinanti telah tiba, tanggal 31 Oktober 1517, Martin Luther mencetak isi protesnya dalam selembar kertas yang berisi 95 pokok pikiran yang dipasang di pintu gerbang gereja di Wettenberg. Sudah jelas bahwa tindakan Martin Luther ditentang oleh kardinal gereja saat itu dan menyuruh Martin Luther untuk mengambil kembali protes yang dipasangnya. Namun, protes yang dilakukan Martin Luther tetap berjalan karena, ternyata Martin Luther sudah memiliki banyak pengikut yang kemudian para pengikutnya masuk dan bergabung dalam reformasi gereja.
Sejarah terbentuknya gereja Kristen Protestan sudah tidak luput dari kata Katolik. Karena, agama Kristen Prostestan pertama kali hanya ada Katolik namun sejak adanya protes dari Martin Luther tadi, membuat gereja menjadi terbagi. Dengan itu, Katolik dan Kristen Prosten dapat dikatakan memiliki keterkaitan. Dengan kesimpulan Kristen Protestan tidak ad ajika tidak ada Katolik.v
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H