Mata minus atau rabun jauh tidak bisa melihat objek di jarak yang jauh dengan jelas. Itu sebabnya , mereka akan menggunakan kacamata atau lensa kontak (soflen) agar dapat melihat dengan jelas. Berbagai hal dapat menjadi penyebab seseorang memiliki mata minus (miopi). Pada proses melihat yang normal, cahaya dari luar harusnya jatuh tepat di retina agar bisa melihat dengan jelas. Namun pada mata minus, cahaya jatuh berada di depan retina mata sehingga benda atau tulisan yang posisinya jauh akan terlihat buram atau tidak jelas. Hal ini terjadi karena bola mata lebih panjang dari yang seharusnya atau kornea yang terlalu melengkung. Akibatnya , cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan benar.
Mata minus atau rabun jauh bisa terjadi pada siapa pun termasuk pada anak usia dini dimulai dari umur 9-10 tahun. Di era zaman now gadget sudah sangat berkembang dan tentunya anak usia dini pun mulai mengikuti perkembangan zaman. Nah pentingnya orang tua untuk menjauhkan atau mengawasi anak dari perkembnagan gadget , yang bisa membuat mata anak menjadi rabun atau minus, karena memiliki mata minus bisa mengakibatkan anak kesulitan dalam melihat jarak jauh yang tentunya kelak dapat menganggu aktivitasnya. Disisi lain tidak hanya gadget tapi terdapat beberapa faktor yang harus diwaspadai oleh para orang tua, karena dinilai dapat memicu anak mengalami mata minus.
Nah disini saya, akan menjelaskan faktor dan penyabab apa saja yang memicu terjadinya mata minus atau rabun jauh:
1. Faktor genetika
Penyabab mata minus yang mungkin kita tidak menyadari adalah faktor keturunan atau genetika. Bila salah satu orang tua kita mengalami rabun jauh, peluang kita untuk terkena rabun jauh akan lebih besar. Jika kedua orang tua anada mengalami rabun jauh atau mata minus maka semakin besar pula kita terkena rabun jauh atau mata minus.
Sampai saat ini, penelitian menyatakan bahwa ada 40 gen yang menjadi penyebab seseorang mengalami rabun jauh atau mata minus.
2. Kebiasaan membaca
Perlu kita ketahui membaca memang sangat penting , tetapi katika kita membaca kita harus pinter mecari tempat dalam artian jangan membaca di tempat yang kekurangan cahaya. Nah ada satu lagi membaca sambil rebahan , zaman sekarang banyak remaja yang mageran alias malas gerak jadi merkea lebih memiliki mebaca sambil rebahan . itu juga akan lebih cepat terkena rabun jauh atau mata minus .
Jadi berhati-hatilah kaum rebahan , jangan sesekali membaca sambil rebahan atau membaca di tempat yang kekurangan cahaya. Anda yang gemar membaca memiliki resiko rabun jauh lebih besar ketimbang orang yang jarang membaca , namun resiko mengalami rabun jauh karena membaca dalam jarak dekat atau tempat gelap . Bukan berarti disini saya melarang kita semua untuk tidak membaca buku , tetapi saya disini hanya ingin kita semua mencegah akan terjadinya rabun jauh atau mata minus. Jadi, sebaiknya kita semua membiasakan untuk membaca ataupun menulis dari jarak 40 cm atau satu jengkal jari-jari tangan kita.
3. Bermain gadget
Sebenarnya bermain gadget dan membaca buku itu tidak jauh berbeda, berbeda nya itu disebabkan karena cahaya yang dipancarkan dari layar, khusunya cahaya biru, dapat membuat mata menjadi tegang. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa cahaya pada perangkat elektronik tersebut dapat merusak sel-sel retina dan menyebabkan degenerasi macula. Sebaiknya, beri jarak ketika kita sedang menggunakan gadget dengan jarak 30-40 cm antara layar gadget dan mata kita. Jika telalu dekat, cahaya dan sinar biru pada gadget dapat membuat mata bekerja makin berat, kita mudah mengalami sakit kepala, mata pun menjadi mudah kering.
4. Jarang melakukan aktivitas di luar ruangan
Ada bebrapa penelitian yang menyatakan bahwa penyebab rabun jauh juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan jarang melakukan aktivitas di luar ruangan. Pasalnya, tingkat cahaya di dalam dan luar ruangan berbeda sehingga berpengaruh pada kesehatan mata kita. Pencahyaan dalam ruangan umumnya lebih gelap dan terbatas dari pada pancaran sinar alami di luar sana. Hal ini kemudian membuat mata lama-lama lelah dan menurun kemampuannya untuk menangkap cahaya. Sebaiknya ketika pagi hari kita membiasakan melihat yang berwarna eperti warna hijau pada daun, pohon dan rumput.
5. Kurang tidur
Kurang tidur juga dapat menjadi penyebab mata minus. Stuidi yang dipublikasi di jurnal Nature menunjukkan kyrang tidur dapat menimbulkan ketegangan pada mata sehingga menyebabkan kelelahan mata, mata merah, kehilangan penglihatan. Anak-anak di usahakan untuk tidur 10-12 jam setiap hari dan orang dewasa di usahakan tidur 7-10 jam setiap hari.
6. Kekurangan zat karoten
Penyebab mata minus yang lainnya adalah kekurangan zat karoten. Bagi kita yang tidak rajin mengonsumsi zat karoten akan mengalami rabun jauh. Beberapa dokter spesies mata menganjurkan orang tua memberikan asupan makanan yang mengandung zat karoten supaya terhindar dari miopi. Zat karoten mudah ditemukan pada sayuran seperti wortel, bayam, hingga tomat. Zat karoten juga banyak dikandung dalam buah-buahan termasuk pisang, kiwi, papaya, buah naga, apel, dan lain sebagainya.
Segitulah yang dapat saya jelaskan mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah dan sulit dimengerti, terimakasih dan sampai jumpa. Inget ya harus menjaga kesehatan mata kita semuaaaa. Bye-bye semuaaa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H