Lihat ke Halaman Asli

Titrasi Asam dan Basa

Diperbarui: 11 Juli 2024   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pernahkah kamu melihat cairan berubah warna saat dicampur? Di balik keajaiban ini tersembunyi rahasia titrasi asam dan basa! Bayangkan dua jenis cairan, asam dan basa, bagaikan pahlawan super dengan kekuatan berbeda. Asam memiliki kelebihan proton (H+), sedangkan basa memiliki kelebihan elektron (OH-). Saat kedua cairan bertemu, mereka "berduel" untuk menyeimbangkan jumlah proton dan elektron.

Titrasi asam dan basa adalah proses menentukan kekuatan asam atau basa dengan mengukur jumlahnya menggunakan larutan standar. Layaknya pertarungan pahlawan super, proses ini menggunakan alat bernama buret dan indikator untuk menentukan pemenang. Indikator adalah zat yang berubah warna tergantung pada keasaman atau kebasaan larutan. Contohnya fenolftalein, yang berubah dari bening menjadi merah muda saat asam ditambahkan, dan metil jingga, yang berubah dari merah menjadi kuning saat basa ditambahkan.

Menentukan Kekuatan Asam dan Basa

Kekuatan asam dan basa diukur dengan konsentrasinya, yaitu jumlah mol zat per liter larutan. Konsentrasi asam (HA) dilambangkan dengan [HA], sedangkan konsentrasi basa (BOH) dilambangkan dengan [BOH].

Persamaan Kimia Reaksi Netralisasi

Saat asam dan basa dicampur, terjadi reaksi netralisasi. Persamaan kimia reaksi netralisasi antara asam kuat (HA) dan basa kuat (BOH) adalah:

HA + BOH BA + H2O

Rumus Titrasi Asam dan Basa

Titrasi asam dan basa menggunakan rumus berikut:

Volume larutan asam (V_a) x Konsentrasi asam (C_a) = Volume larutan basa (V_b) x Konsentrasi basa (C_b)

Contoh Soal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline