Lihat ke Halaman Asli

sabrina hanin hamidha

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kehidupan Dunia Luar Sangat Keras

Diperbarui: 11 Desember 2023   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

KEHIDUPAN DUNIA LUAR SANGAT KERAS 

Oleh : Sabrina Hanin Hamidha 

Waktu dulu aku di pondok ingin sekali segera keluar dari pondok karena ingin menikmati dunia luar. Dulu aku berfikir diluar itu enak bebas, tidak banyak aturan. tidak seperti di pondok banyak aturan dan juga tidak bebas. tetapi saat beberapa hari disaat itu aku mendapatkan banyak cerita tentang dunia luar dari guruku. Setelah mendengarkan cerita itu dari guruku tentang seperti apa dunia luar, aku langsung berubah fikiran jadi tidak ingin hidup di dunia luar. tapi lalu aku piikir-pikir tidak selamanya aku hidup dipondok karena nanti setelah aku lulus dari pondok pasti aku akan hidup diuar. Lalu dengan berjalanya waktu tidak terasa aku sudah mau lulus. Pada saat itu aku memikirkan setelah lulus ingin daftar paskibraka. Tapi saat aku bilang kepada ibuku setelah lulus aku ingin daftar paskibraka tidak diperbolehkan, karena ibuku ingin aku kuliah. yaudah aku turuti keinginan ibu untuk kuliah. dan juga untuk menambah wawasan dan ilmu, lalu tidak terasa dengan berjalanya waktu aku lulus dari pondok.

Setelah aku lulus dari pondok aku melanjutkan kuliah. tapi disaat itu aku belum tau mau kuliah dimana dan milih jurusan apa, akhirnya ibuku membari saran untuk kuliah di UINSA dan mengambil jurusan PGMI. lalu aku daftar jalur pertama SNMPTN tidak diterima, lalu jalur kedua SBMPTN tidak diterima juga, jalur ketiga PTN akhirnya alhamdulilah ketrima di UINSA jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah . di saat itu aku senang sekali karena sudah beberapa jalur aku tidak diterima dan alhamdulilah jalur ketiga diterima. Lalu menunggu beberapa bulan untuk masuk kuliah. Setelah itu pada bulan juli masuk kuliah. Pertama masuk kuliah itu ada acara PBAK perkenalan dan acaranya diselenggarakan tiga hari dan di acara itu semua mahasiswa fakultas tarbiyah dan keguruan berkumpul dan disitu semua sudah dibentuk perkelompok. Dan pada saat itu aku merasa canggung banget karena belum ada yang aku kenal, tapi setelah itu aku berkenalan dengan teman sekelompok ku, dan juga aku berkenalan dengan teman-teman ku dari kelompok lainya. Dengan cara itu aku bisa mengenali teman-teman ku, satu persatu. Acara pada hari pertama itu kita senam terus setelah itu materi-materi dan seterusnya hari ke kedua dan ketiga juga seperti itu acaranya di awali dengan senam terus game dan materi.

Dengan berjalanya waktu acara pbak telah usai, setelah itu minggu depan sudah mulai masuk perkuliahan. saat pertama kali aku masuk kuliah dan duduk dibangku perkuliahan, disitu aku masih merasakan enaknya di dunia luar. Karena masih pertama masuk jadi perkenalan dulu setelah itu dikash tau konsep pembelajanya bagaimana. jadi pembelajaranya itu kita di bentuk kelompok dulu lalu perkelompok diberi materi  disuruh bikin makalah setelah itu dipresentasikan dalam setiap pertemuan dengan sesuai urut kelomponya. Dan semua mata kuliah konsep pembelajaranya seperti itu. Disaat itu aku bingung nggak tau bagaimana caranya bikin makalah soalnya dulu waktu aku disekolah belum pernah diajari bikin makalah. Tapi setelah itu aku mencoba mencari tau cara bikin makalah di google, lalu aku mengerjakan tugas ku sedikit demi sedikit dengan teman sekelompoku. Lalu ketika dipertemuan disaat awal presentasi aku melihat temanku bagaimana cara berpresentasinya, lalu aku lihat dia  cara berpresentasi nya itu sangat bagus dan cara bagaimana dia menjelaskanya itu juga bagus. Pada saat itu aku berfikir "aku bisa nggak presentasi seperti itu" tapi lalu aku ingat dengan perkataan ibu "tidak ada kata tidak bisa sebelum kita mencoba dan berusaha" lalu aku mencoba berusaha untuk belajar bagaimana cara menjelaskan isi makalahku. Dengan berjalanya waktu aku mulai lelah dengan banyaknya tugas kuliah dan aku mulai tidak bersemangat lagi untuk kuliah. Tapi setelah itu aku bangkit lagi karena setiap hari ibuku selalu memberikan  aku semangat. Pada hari-hari itu aku sudah melihat bagaimana dunia luar itu, ternyata tidak sesuai dengan ekspetasiku. Diluar itu banyak pengaruh yang buruk dan kita setiap hari dikampus juga berinteraksi dengan lawan jenis. Jadi kita diluar itu kita harus mejaga diri kita dengan baik jangan sampai kita terjerumus pada pengaruh-pengaruh yang buruk. tidak seperti di pondok kalau dipondok kan sudah terjaga dan tidak berinteraksi sama lawan jenis. jadi kita diluar itu harus pandai-pandai memilih teman yang mengajak kita dalam hal-hal yang baik. Dan juga kita harus mencari teman yang akhlaknya baik dan berprilaku baik. Supaya kita selalu dengan hal-hal yang baik dan selalu dikelilingi orang-orang baik. Ada hadis yang meriwaytkan tentang memilih teman yang baik.

"Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak." (HR Al-Bukhori dan Muslim).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline