Lihat ke Halaman Asli

Sabrina Gazhani Gustario

Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Analisis Tantangan Pasca-Imperialisme dalam Buku Essentials of Comparative Politcs: Kelemahan dan Bukti Nyata

Diperbarui: 16 Juni 2024   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan dalam buku Essentials of Comparative Politics karya Patrick O'Niel mengenai tantangan pasca-imperialisme menggambarkan masalah yang dihadapi negara-negara bekas koloni dalam membangun lembaga politik serta mencapai stabilitas ekonomi dan sosial. Meskipun menawarkan gambaran menyeluruh, tulisan tersebut memiliki kelemahan yang signifikan. Kritik ini akan membahas kelemahan tersebut dengan didukung oleh bukti nyata untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan solusi yang lebih konkret.

1. Kurangnya Konteks Spesifik tentang Warisan Kolonial

Tulisan tersebut mengidentifikasi tantangan umum yang dihadapi negara-negara pasca-kolonial tanpa menjelaskan situasi spesifik setiap negara. Misalnya, tidak ada penjelasan tentang bagaimana warisan kolonial yang berbeda mempengaruhi sistem politik dan birokrasi di berbagai negara.

Bukti Nyata: Di India, sistem birokrasi yang ditinggalkan oleh Inggris menjadi dasar administrasi modern yang relatif kuat. Sebaliknya, di Kongo, kolonialisme Belgia yang brutal meninggalkan warisan kekerasan dan ketidakstabilan politik yang masih terasa hingga sekarang. Tanpa pemahaman kontekstual seperti ini, analisis masalah pasca-kolonial menjadi terlalu umum dan tidak akurat.

2. Fokus Berlebihan pada Faktor Internal tanpa Memperhatikan Pengaruh Eksternal

Tulisan tersebut lebih banyak menekankan masalah internal seperti korupsi, birokrasi yang tidak efisien, dan konflik etnis tanpa cukup mempertimbangkan faktor eksternal yang juga menghambat perkembangan negara-negara pasca-kolonial.

Bukti Nyata: Program penyesuaian struktural yang diterapkan oleh IMF dan Bank Dunia pada tahun 1980-an dan 1990-an sering memperburuk kondisi ekonomi di banyak negara Afrika. Di Zambia, kebijakan ini menyebabkan penurunan drastis dalam pengeluaran untuk layanan kesehatan dan pendidikan, memperburuk kemiskinan dan ketidakstabilan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi global juga memiliki dampak signifikan yang harus dipertimbangkan dalam analisis.

3. Mengabaikan Kesuksesan dan Kemajuan Negara Pasca-Kolonial

Tulisan cenderung memberikan gambaran yang pesimis tanpa menyebutkan keberhasilan dan kemajuan yang telah dicapai oleh beberapa negara pasca-kolonial, menciptakan narasi yang tidak seimbang.

Bukti Nyata: Vietnam telah mencapai kemajuan signifikan sejak akhir Perang Vietnam, dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan penurunan kemiskinan yang drastis. Rwanda, setelah genosida tahun 1994, berhasil membangun kembali negara dengan fokus pada rekonsiliasi dan pembangunan ekonomi, menjadikannya salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Afrika. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, ada juga keberhasilan yang patut diakui dan dipelajari.

4. Tidak Menyediakan Solusi Konkret untuk Mengatasi Tantangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline