Lihat ke Halaman Asli

Sabrina Gazhani Gustario

Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Secercah Harapan dan Rasa Kemanusiaan di Tengah Krisis Palestina di Rafah

Diperbarui: 16 Juni 2024   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rafah, sebuah kota yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza Palestina, kini tengah mengalami krisis kemanusiaan yang mendalam pasca pengeboman oleh Israel. Serangan udara yang intensif tersebut telah menghancurkan banyak bangunan, merusak infrastruktur penting, dan menyebabkan banyak korban jiwa serta luka-luka. Pengeboman ini tidak hanya merusak fisik kota, tetapi juga menimbulkan trauma mendalam bagi penduduk lokal, termasuk anak-anak dan wanita yang menjadi korban paling rentan.

Di tengah reruntuhan bangunan dan kepanikan yang melanda, penduduk Rafah berusaha mencari perlindungan dan bantuan. Mereka menghadapi kesulitan besar untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan obat-obatan. Dengan fasilitas kesehatan yang rusak, merawat yang terluka menjadi tantangan tersendiri. Kondisi ini diperparah oleh blokade yang telah lama membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Melihat penderitaan yang dialami penduduk Rafah, respon dunia bervariasi. Sejumlah negara dan organisasi internasional telah menunjukkan keprihatinan mereka. Negara-negara di Timur Tengah dan beberapa negara Eropa mengutuk keras serangan tersebut dan menyerukan penghentian segera. PBB mengeluarkan pernyataan yang menyerukan perlindungan bagi warga sipil dan meminta Israel untuk segera mengakhiri konflik, tetapi nyatanya sampai saat ini tidak ada perubahan yang signifikan.

Di tengah situasi yang menyedihkan ini, muncul secercah harapan melalui solidaritas global yang kuat. Masyarakat di berbagai belahan dunia menunjukkan rasa kemanusiaan mereka dengan mengadakan aksi solidaritas, menggalang dana, dan menyuarakan dukungan mereka untuk penduduk Palestina melalui media sosial dan demonstrasi damai. Dukungan ini datang dari berbagai kalangan, menunjukkan bahwa rasa kemanusiaan tidak mengenal batas. Solidaritas global menjadi harapan bagi banyak orang di Rafah dan Palestina secara keseluruhan, bahwa perdamaian dan keadilan suatu hari bisa terwujud.

Melihat kondisi di Rafah, penting bagi kita semua untuk tidak hanya sekadar mengetahui apa yang terjadi, tetapi juga merespons dengan cara yang menunjukkan rasa kemanusiaan. Tindakan kecil seperti menyebarkan informasi yang akurat, berpartisipasi dalam kampanye kemanusiaan, dapat membuat perbedaan besar.

Kita harus bersama-sama menunjukkan bahwa rasa kemanusiaan tidak memiliki batas. Semua nyawa manusia layak dilindungi dan dihargai, terlepas dari latar belakang atau situasi politik. Melalui upaya bersama, secercah rasa kemanusiaan bisa menjadi sinar harapan di tengah kegelapan konflik yang melanda Rafah dan Palestina.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline