Lihat ke Halaman Asli

Sabrina dirr

Mahasiswa program studi S1 Sosiologi di Universitas Airlangga

Minim-Nya Ketertarikan Anak Muda terhadap Pekerjaan Tetap

Diperbarui: 7 Desember 2024   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi host live

Di era modern, pekerjaan tetap di perusahaan, yang dulu menjadi patokan kesuksesan seseorang, kini mulai berubah menjadi sesuatu yang kurang diminati. Fenomena ini semakin marak di dunia terutama di Indonesia, di mana anak muda menunjukkan ketertarikan yang lebih rendah terhadap pekerjaan tetap. Generasi muda, yang biasa disebut Gen-Z, lebih tertarik pada pekerjaan paruh waktu, seperti menjadi influencer, host live, pekerja lepas (freelance), wirausahawan, atau pekerjaan lain yang menawarkan waktu kerja lebih fleksibel. Artikel ini akan membahas berbagai faktor yang memengaruhi fenomena minimnya ketertarikan anak muda terhadap pekerjaan tetap, dampaknya terhadap keterampilan dan kemampuan mereka dalam bekerja, serta solusi untuk menghadapi masalah tersebut.


Minimnya ketertarikan anak muda terhadap pekerjaan tetap dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan digitalisasi. Generasi muda yang tumbuh di era teknologi ini terbiasa menggunakan perangkat digital sejak dini, sehingga merasa percaya diri dalam mengikuti perkembangan teknologi dengan mudah. Perkembangan digital memberikan akses luas terhadap berbagai informasi, termasuk peluang pekerjaan paruh waktu seperti freelance, pembawa acara siaran langsung, dan lainnya melalui berbagai platform yang tersedia.
Selain itu, perubahan gaya hidup sangat memengaruhi pola pikir anak muda zaman sekarang. Mereka lebih mengutamakan pengalaman hidup dibandingkan mengejar keuntungan finansial semata. Generasi muda cenderung tertarik mengeksplorasi diri melalui berbagai peluang yang menawarkan kebebasan dalam bekerja serta fleksibilitas waktu dan tempat.

Namun, fenomena minimnya ketertarikan anak muda terhadap pekerjaan tetap memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, mereka memiliki lebih banyak waktu untuk bereksplorasi dan mengembangkan diri dalam berbagai bidang. Namun, di sisi lain, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi individu maupun negara.

Minimnya ketertarikan terhadap pekerjaan tetap dapat memengaruhi keterampilan anak muda. Mereka cenderung kurang terbiasa melakukan pekerjaan secara langsung dan menghadapi tantangan dalam mengelola waktu dengan baik. Selain itu, hal ini juga dapat berdampak pada pendapatan jangka panjang mereka serta menimbulkan efek negatif pada perekonomian negara, seperti menurunnya pendapatan negara yang dapat memicu inflasi.
Fenomena ini juga menimbulkan tantangan bagi perusahaan dalam merekrut dan mempertahankan talenta muda. Ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan generasi muda dapat menyebabkan kesulitan dalam membangun tim yang inovatif dengan ide-ide baru.

Untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap pekerjaan tetap, diperlukan beberapa langkah. Pemerintah perlu bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja tetap bagi generasi muda. Selain itu, perusahaan diharapkan menyediakan jalur karier yang jelas, memberikan insentif kompetitif seperti gaji yang layak, jaminan sosial, dan jaminan kerja jangka panjang. Perusahaan juga perlu meningkatkan fleksibilitas waktu kerja serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

Melalui artikel ini diharapkan anak muda dapat mengikuti langkah-langkah diatas, serta keterampilan anak muda dapat lebih terasah, sehingga mereka menjadi lebih terampil, disiplin, dan mampu mengelola waktu dengan baik dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang lebih realistis dan terarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline