Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PMM Kelompok 99 UMM Mengenalkan Pertanian pada Usia Dini

Diperbarui: 15 Agustus 2024   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengenalan Dasar Pertanian/dokpri

Salah satu upaya untuk menumbuhkan jiwa cinta lingkungan dan membentuk karakter anak usia dini yakni usia 1 sampai 12 tahun maka perlu kiranya kita tanamkan sejak dini. Karena pada fase ini setiap hal yang dipelajari mereka akan dapat membantu pembentukan karakter anak. Mengajari anak-anak tentang pertanian sejak usia dini memiliki banyak manfaat untuk mereka karena pertanian mengajarkan nilai kerja sama, keindahan alam ataupun cinta lingkungan sekitar.Di samping itu dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya keberlanjutan lingkungan hingga rasa ingin tahu terhadap sesuatu.  

      Usia dini memiliki keterbatasan dalam keterkaitan dan antusiasme pada lingkungan taman sekolah ketika mengisi waktu luangnya. Kami mengusung tema “Pengenalan Pertanian Pada Usia Dini”. Sehingga hal ini dapat mengenalkan dan menerapkan di kemudian hari sekaligus sebagai salah satu edukasi kepada anak.  Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengajak anak-anak berinovasi dengan memanfaatkan galon bekas sebagai wadah atau pengganti pot yang sekaligus bertujuan untuk memanfaatkan bahan bekas. Ide ini pun menarik usia dini karena dapat mengembangkan keterampilan mereka dengan berbagai warna yang dapat memperindah taman.

Kami melakukan penanaman dengan media tanam sekam dan pupuk kandang kambing untuk memperkenalkan media tanam dan juga pupuk yang jarang diketahui oleh usia dini. Selain itu, teknik perkembangbiakan tanaman juga menjadi salah satu hal penting untuk diketahui usia dini. Memperbanyakan tanaman yang diajarkan yaitu dengan cara stek.

Pemilihan cara dengan memperbanyakan tanaman dengan cara stek  salah satu teknik perbanyakan yang mudah dilakukan dan  mudah diaplikasikan pada tanaman hias, tanaman pangan, maupun tanaman hortikultura. Pengenalan memperbanyakan tanaman dengan stek juga dapat memberikan pengetahuan bagi anak usia dini sehingga mereka dapat mengetahui dalam satu tanaman dapat diperbanyak dengan cara memotong salah satu bagian dari tanaman yang ingin diperbanyak dengan cara stek.
   Umumnya perbanyakan stek dapat dilakukan pada tanaman hias seperti sirih gading,puring dll. tanaman ini yang banyak terdapat di sekitar rumah dan sebagai tanaman hias yang mudah dikembangkan dengan cara distek serta mudah ditemukan di sekitarnya dan sekaligus anak usia dini mudah mengenali tanaman hias itu.

  Jufveda Farrelatha Firoos selaku anggota mengatakan bahwa keberhasilan untuk perbanyakan tanaman  cara stek dapat disokong dengan mengoleskan bawang merah pada bagian yang akan tumbuh akar tanaman dan masuk ke media tanam.
Mengapa Bawang Merah? Dalam hal ini karena bawang merah mengandung horman auksin sehingga dapat memacu pertumbuhan akar pada stek tanaman tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline