Lihat ke Halaman Asli

Tantangan Kuliah Hybrid

Diperbarui: 25 Januari 2022   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

   Adanya covid-19 pada tahun 2020 menyebabkan masyarakat ketakutan, karena covid-19 ini adalah wabah virus yang sangat mematikan dengan penyebaran penularan ter cepat hanya dengan kintak langsung saja sudah bisa tertular.covid-19 ini juga menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan maupun keluarganya , sehingga di terapkan oleh presiden kita yaitu Joko Widodo protocol Kesehatan dan juga menerapkan PPKM ( pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ) agar terjadinya penurunan kasus covid -19 ini . Dampak PPKM juga membuat semua mahasiswa harus melakukan pembelajaran dirumah atau biasanya disebut DARING. Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa yang terganggu konsentrasinya dan juga banyak kehilangan ke kreatifannya. Kuliah dalam masa pandemi ini kita juga harus bisa mengatur waktu dari waktu kuliah,keluarga,dan untuk mengerjakan tugas.

  Dalam kuliah di masa pandemi ini mentri Pendidikan mengadakan kuliah secara daring dikarenakan melonjaknya kasus covid-19 yang sangat tinggi.Hal ini banyak mahasiswa yang akan melakukan perkuliahannya dirumah masing masing dan pihan universitas / institusi akan memberikan tugas melalui zoom ataupun aplikasi yang telah di tentukan oleh masing masing universita / institusi , untuk Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta biasanya menggunakan aplikasi yang bernama LENSA yang digunakan untuk meletakkan semua materi atau teori yang akan disampaikan maupun yang belum di sampaikan, untuk memusahkan mahasiswa membuka materi yang sudah disampaikan untuk belajar . Pada perkuliahan daring ini banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan. Kesulitannya adalah jika mahasiswa memiliki jam praktikum akan merasakan kesulitan karena seharusnya kuliah praktikum itu dilakukan secara face to face atau tatap muka . Jika praktikum dilakukan secara DARING bisa membuat mahasiswa tidak memiliki skill bahkan bisa juga kehilangan skill, karena dikuliah praktikum itu bisa mempengaruhi kita kedepannya misal contoh anak Kesehatan,Teknik,dan lain sebagainya yang membutuhkan praktikum akan merasakan kesulitan jika tidak diadakan perkuliahan secara tatap muka dikarenakan saat terjun di dunia pekerjaan kita semua membutuhkan kuliah praktikum tidak hanya teori, juga adanya kendala sinyal yang membuat mahasiswa sangat kesulitan untuk memahami materi. Sehingga pemerintah mengadakan kuliah secara tatap muka tetapi dengan syarat hanya bisa 50% saja dan yang 50 % dilakukan secara DARING.Biasanya yang melakukan tatap muka adalah mahasiswa yang memiliki jam praktikum saja. Untuk Perkuliahan secara tatap muka ini juga perlu menggunakan ijin orang tua karena mahasiswa juga harus bersiap bertempat tinggal disekitar universitas. Dan syarat yang ke dua adalah mahasiswa yang telah di Vaksin karena vaksin juga bisa membantu kekebalan tubuh kita kuat agar terhidar dari virus covid-19 dan walaupun banyak sekali hambatan yang dilalui mahasiwa Unisa Yogyakarta  untuk kuliah HYBRID tidak membuat mahasiswa Universita 'Aisyiyah Yogyakarta patah semangat untuk mewujudkan masa depan lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline