Lihat ke Halaman Asli

Jauhi Rokokmu

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba saja saya teringat dengan gambar stiker yang tertempel di kaca Transjakarta busway. Stiker itu berisi himbauan untuk berhenti meracuni anak dengan rokok. Tulisannya kurang lebih seperti ini, “Jangan racuni kami dengan asap rokokmu!” dilengkapi pula dengan gambar balita yang (seolah-olah) hendak disuapi sesendok puntung rokok yang apinya masih menyala. Disamping gambar ibu itu terlihat gambar seorang ibu yang terbatuk dengan rokok ditangannya dan paru-paru yang dipenuhi puntung rokok.



Rokok memang menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan oleh orang dewasa, terutama laki-laki, karena merupakan salah satu bagian dari gaya hidup. Walaupun lebih banyak dikonsumsi oleh laki-laki, bukan berarti kaum hawa tidak mengkonsumsinya. Tidak jarang terlihat para hawa berbagai usia dan kalangan sedang menghisap rokok dengan santainya di beberapa tempat umum.


Lalu apakah ada hubungannya dengan anak-anak?

Tentu saja ada.

Anak-anak dan orang-orang yang tidak merokok (termasuk saya) merupakan perokok pasif, yang menerima kandungan zat-zat dalam rokok hanya dengan menghirup asapnya. Para perokok aktif (baik perempuan maupun laki-laki) terkadang mengabaikan kepedulian mereka terhadap ‘kehadiran’ anak-anak disekitar mereka. Seorang bapak-yang ditangan kanannya memegang rokok yang masih menyala-dengan asiknya bercanda-tawa dengan anaknya, tidak peduli dengan asap rokok yang keluar dari mulut dan hidungnya mengepul ke wajah anaknya. Begitu pun dengan seorang ibu yang tengah menggendong anaknya, bukan susu yang didapat anaknya itu melainkan kumpulan asap dengan bau yang menyesakkan masuk ke lubang hidungnya.



Bagi Anda yang merupakan perokok aktif, cobalah untuk lebih ‘peka’ terhadap sekitar Anda, setidaknya mematikan punting rokok ketika berada didekat anak-anak. Ketika ingin merokok, tengoklah kanan-kiri (bahkan depan-belakang) kita, apakah ada anak-anak atau tidak. Memang terlihat sepele, tetapi dalam kandungan rokok tersebut terdapat zat-zat yang berbahaya. Bukankah sudah sering kita mendengar bahwa rokok mengandung Nikotin dan kawan-kawannya (Tar, Karbon Monoksida (CO) hingga asapnya) dapat menyebabkan Kanker, Serangan Jantung, Impotensi hingga gangguan terhadap kehamilan dan janin?!



Lihat, untuk orang dewasa saja sudah diberi peringatan terhadap akibat dari mengkonsumsi rokok, bagaimana dengan anak-anak?

Tidak mustahil mereka dapat menerima hal-hal yang lebih buruk mengingat mereka masih rentan karena masa pertumbuhan yang sedang berlangsung.

Hhmm.. bukan bermaksud menggurui, tetapi kalau boleh saya berkata, “Jika memang sulit untuk melepaskan rokok dari gaya hidupmu, jauhkanlah anak-anak disekitarmu dari rokokmu…”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline