Lihat ke Halaman Asli

Keajaiban yang Berawal Darimu

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan ini sebenarnya adalah sebuah keajaiban yang telah Tuhan ciptakan di antara keajaiban-keajaiban lainnya tentunya. Begitu juga dengan perjumpaan ku dengan seseorang yang bisa aku bilang sangat spesial,kali ini aku ingin mengisahkan hal itu,sebagai bentuk rasa terima kasihku padanya.

Cerita bermula dari ketika untuk beberapa lama akun FB ku yang lama mau aku non-aktifkan karena selain sudah lama tidak pernah aku buka lagi,aku juga sudah punya akun yang lain lagi dengan teman-teman baru tentunya. Hingga suatu hari ketika aku sedang mendapat masalah besar dalam hidup,iseng-iseng aku buka lagi akun itu. Diluar dugaan ternyata akun ku itu sinkron dengan daftar kontak di HP,dari situlah aku tahu no telepon sahabat lama yang telah hampir 5 tahun loss contact,sahabatku itu sebut saja Sambodo adalah anggota SAR di suatu kota yang disebut kota budaya. Akhirnya hubunganku dengan Sambodo kembali tersambung lagi dan kita banyak bercerita tentang kehidupan masing-masing.

Hingga suatu hari ada pemberitahuan di halaman akunku kalau sahabatku itu mengomentari sebuah tautan dari temannya sebut saja AJI,dari pemberitahuan itu aku pun ikut membacanya.tautan tersebut berupa sebuah cerita yang sangat humanis serta cerdas sekali. Singkat cerita membaca tautan tersebut yang ada adalah tertawa terbahak-bahak tiada henti,walaupun aku tidak mengerti sebagian arti dari bahasa yang di gunakan,karena tulisan tersebut menggunakan bahasa slang tempat dia tinggal.suatu ketika aku meminta sahabatku SAmbodo untuk membagi cerita tersebut ke halaman ku,dan ternyata tidak bisa.akhirnya aku bilang ke sahabatku "gimana kalau orang ini aku add?" sahabatku cuma bilang "add aja,orangnya baik kok". Dan benar saja tidak berapa lama aku di terima jadi temannya. Ceritapun berlanjut,dengan aku membaca tulisan-tulisan beliau yang bertebaran di FB,menurutku beliau adalah seorang penulis kreatif dengan cita rasa seorang novelis bagus sekelas Arswendo Atmowiloto. Terus terang saat itu aku hanya tertarik dengan tulisan-tulisan beliau,dan sama sekali tidak tertarik secara pribadi. Hingga suatu hari ketika aku menghabiskan sisa cuti tahunan dan berlibur kota tersebut,kitapun janjian untuk ketemu. Diluar dugaan ternyata beliau ini berbanding terbalik dengan apa yang selama ini aku bayangkan,entah memang karena waktu itu aku lagi labil karena baru mengetahui berita soal kematian sahabatku yang sudah 2 tahun lalu meninggal atau apa,aku juga tidak tahu. namun yang pasti aku selalu berusaha menggunakan logika terlebih dahulu daripada perasaan,toh tidak dapat aku pungkiri bahwa perlakuan beliau telah membuatku terpukau sekaligus terkesima.beliau yang selalu menganggap dirinya bajingan telah membuat aku tidak bisa sekedar menatap matanya. God help me from this guy itu yang aku ucapkan dalam hati saat itu.

Karena satu dan lain hal aku besoknya memutuskan pulang kembali ke Surabaya,dan karena ulahku sendiri aku pun mengalami yang namanya sakit hati (lebay memang kalau di ingat). akhirnya aku pun memutuskan untuk off dari FB bahkan berniat menonaktifkannya ,hingga suatu ketika tanpa sengaja di dinding akunku ada tautan yang menandai dosenku yang kebetulan berteman denganku di jejaring tersebut. Tulisan tersebut sangat menyentil hatiku karena dari situ aku sadar bahwa setiap manusia yang bertemu dengan kita pasti punya maksud tertentu dan hanya Tuhan saja yang tahu,kita manusia akan mengetahuinya suatu saat nanti kalau kita bisa mengambil hikmahnya. Dosenku ini sebut saja Pak Ida,akhirnya dari pak Ida aku mengenal seorang penulis berbakat yang kapasitasnya sangat di luar dugaanku,sebut saja dia Dini.

Dari seorang Dini ini akhirnya aku kenal dengan Agus yang juga seorang penulis kreatif di suatu yayasan literasi. Karena sama-sama tinggal di Surabaya akhirnya kitapun janjian untuk bertemu,dan sampai sekarang akhirnya jadi agenda rutin. Dari pertemuan-pertemuan ini aku menemui suatu keajaiban lainnya yaitu akhirnya aku berkenalan dengan seorang budayawan yang namanya selama ini tidak asing lagi,sebut saja Eriko,dari pertemuan-pertemuan dengan Agus & Dini ini aku banyak menerima masukan yang sangat berharga buat kerjaanku selama ini,dan dari mereka berdua aku akhirnya sering di undang untuk melihat pergelaran-pergelaran dari buadayawan ERiko. Bahkan dari pertemananku dengan ERiko telah membawaku kepada pertemanan dengan seorang profesor yang masih aktif mengajar di universitas tempat AJI dulu menempuh pendidikan S1 nya,sebut saja profesor ini pak Joko,dari beliau aku mendapatkan sebuah pelajaran hidup yang amat sangat berharga yaitu soal kesabaran. Dan ketika menjabarkan pelajaran tersebut Profesor JoKo ini juga menyebut-nyebut soal dosenku pak Ida,waktu aku bilang bahwa beliau adalah dosenku dulu waktu masih kuliah beliau sempat terperangah dan menyebut bahwa Tuhan itu Maha Besar. Sebenarnya hal itu tidak mengherankan ku karena mereka ini sama-sama bekerja di tempat yang sama.

Keajaiban itu pun tidak berhenti sampai disitu saja. pak Ida yang diam-diam mengetahui kegundahan hatiku lewat tulisan-tulisanku di Blogerku pun akhirnya mengenalkanku dengan temannya yang sesama dosen di kampus tersebut walau beda fakultas. Beliau ini sebut saja Diana,sungguh surprise yang luar biasa karena sebenarnya aku dan Diana ini sudah berteman lama sekitar 7 tahun lalu.Diana ini selain dosen di fakultas ilmu psikologi beliau ini juga psikolog yang sama-sama jadi relawan denganku pasca gempa di kota budaya tersebut. Singkat cerita akhirnya lewat media sosial ini kita jadi ter koneksi lagi,dan mengalirlah cerita-cerita dariku.

Seperti yang selalu kau bilang padaku: we meet people not by accident. they are meant to cross our path for a reason. Aku pikir begitu juga arti hadirmu malam itu. Disini aku belajar bahwa sebenarnya pertemuan denganmu telah membuka jendela-jendela keajaiban baru bagiku. JIka suatu saat nanti tuhan mengizinkan kita untuk bertemu kembali,maka setulus hati aku akan berterima kasih padamu,karena telah sudi mampir dalam hidupku dan menjadi salah satu fase terindah dalam hidupku. Perlu kau ketahui bahwa sekarang aku baik-baik saja dan sedang berbahagia. Keajaiban ini semua berawal dari pertemuanku denganmu.

Malang 23.24 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline