Lihat ke Halaman Asli

Transaksi Bisnis Biasa

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1292733530976641015

[caption id="attachment_78882" align="alignleft" width="304" caption="Shutterstock"][/caption] Nulis status di FB mungkin itu hal yang paling jarang saya lakukan. Buka FB hanya buat liat status dan buat chat teman2. 50 M woww..ini adalah statusku. Hampir mau terlelap dalam nyenyak tidurku. tiba2 telpon di PDA-ku berdering. Malas dan ngantuk untuk diangkat. Siapa juga sudah larut malam ini nelpon2 ? kayak tak ada etika. Untungnya istriku yang terjaga  buatkan susu anak2ku. Istrikulah yang menjawab dering itu. Terdengar tak jelas apa yang diomongkan. Kedengaran ngobrolnya usai diujung PDA-ku. Sehabis ngobrol dengan si penelpon tengah malam itu dia lantas membangunkanku. Aku terus memeluk guling dengan erat. Sambil berusaha melanjutkan tidur nyeyakku yang terganggu. Sedikit memaksa, istriku berusaha membangunkanku. Hampir saja saya emosi dibuatnya. Istriku mengatakan ini penting. "Seberapa penting?" sewotku dengan mata tertutup. Besok saja dibahas ini sudah larut malam. Lampu kamar dinyalankan. Mataku jadi silau dan terus  merengek untuk mendengar penjelasan. Dengan malas saya bangkit dari tidurku. Kucek2 mata tuk melawan sisa kantuk tapi tak cukup mempan. Istriku bilang "ke kamar mandi dulu cuci muka biar ngantuk hilang". Agar penjelasannya tdk menggangu tidur anak2 kami ngobrolnya d ruangan keluarga. Sambil nyalakan tv saya lalu bertanya "siapa yang tadi menelpon ?".  Dari penjelasannya ternyata yang nelpon adalah orang yang kami kenal. Dia menawarkan bila ingin lulus dari penerimaan pegawai negeri sipil yang baru saja istriku ikuti siapkan sejumlah dana. Habis membahasnya, karena rasa ngantuk sudah hilang kuambil modem CDMA buat internetan. kunyalakan laptop dan buka FB lalu buat status seperti diawal tulisan ini. Statusku cuma menggambarkan suasana hatiku. Kaget sekaligus terkesima atas 8 barisan digit angka. Tak berapa lama seorang kawan yang komen di status itu. Tak kusangka juga jam segitu dia masih on line padahal dia jarang sekali OL karena sibuk. Saya sangat paham dengan temanku ini kalo bicara mengenai fulus sangat antusias. "Mmg bpk ini mata duitan... Dgr duit se-ember2 jmlahx lgs trperangah.. :))"komennya. Habis baca saya langsung balas komennya. Di pikiranku kalo nilai segitu 50 M buat saya sangat besar nilainya.  Saya membayangkan seorang Gayus yang PNS gol. III  dengan mudah memperolehnya bila berhubungan para pengemplang pajak.  Teringat cerita sama teman2 game onliner (chip poker) yang nilainya bisa sampai M (Million) bahkan B (billion) yang kemudian dibisniskan. Seorang yang lagi mendengar cerita2 tentang besarnya chip poker lalu terheran2 sampai dikira duit benaran. Terakkhir ada hubungannya penerimaan PNS bila mau lulus pakai bayar sejumlah uang 50 M (50 juta). "hahaha.... salahko cs sa kaget2 jumlah segitu bisa didpat sama pns gol. IIIA, dikira cerita M itu duit benaran tpi ternyata cuma chip poker, satu lagi buat jadi pns ada minta 50 million (50juta), parah...." komen balasanku. Buat komen terakhir dari  temanku saya beri jempol yang menambahkan beberapa hal tentang keprihatinannya dalam kehidupan bangsa ini. Komen yang sungguh cerdas. You know bro... apa yg plg mmprihatinkan dlm khidupn bgs kt saat ini ad, trnyata uang tlh jauh masuk k dlm wlayh2 khidupan sosial kt, jauh mlampaui batas2 khidupan ekonomi yg mnjdi wilayah kepantasanx u hadir. Pngadilan sebuah kasus, pener...imaan siswa baru, tender proyek, pencalonan ka. daerah, prmohonan kredit u modal usaha masy., rekruitmen pegawai publik, n msh bnyak lg proses sosial kt yg sharusx nirlaba, akhirx berubah menjadi lyakx "transaksi bisnis biasa"... Keliatanx bangsa yg sring kt baca smasa SD dahulu, dgn reputasx yg sgt patriot d jman kemerdekaan n sgt empati dgn gotong-royongx d jman pembangunan, saat ini berubah mnjadi sekumpulan masyarakat "pemburu rente".... Waktu sudah mendekati jam 3 pagi, kututup akun facebook and go bed...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline