Lihat ke Halaman Asli

Nikmatnya Sensasi Kepedisan Makan Dangkot

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_110007" align="alignleft" width="300" caption="Masakan Dangkot (Dok. pribadi)"][/caption] Ada banyak sebenarnya tempat makan (warung makan) yang di sepanjang jalur Palopo-Luwu Utara-Luwu Timur. Berbagai jenis makanan yang di tawari seperti ikan bakar, Coto Makassar, Masakan Padang, Aroma Luwu dan masih ada beberapa jenis lainnya. Salah satu jenis makanan yang mungkin masih kurang populer bagi sebagian orang adalah masakan bernama "Dangkot". Nama masakan ini merupakan singkatan dari kata Daging Kotte. Daging artinya daging, Kotte yaitu itik. Jenis makanan ini setahu saya barusan dengar berapa tahun lalu. Untuk ukuran makanan di sulawesi selatan kepopulerannya belum sama dengan Coto Makassar, Sop Saudara Pangkep dan Aroma Luwu. Saat itu cuma dengar saja dan belum merasakan. [caption id="attachment_110009" align="aligncenter" width="300" caption="Porsi Lengkap Menu Dangkot (Dok. Pribadi)"][/caption]

Saat ini bila ke warung makan dangkot jangan berharap akan makan daging itik, mungkin karena pemilik warung susah mendapatkan itik di pasar. Sebagai penggati daging itik adalah ayam kampung dan nikmatnya setara dengan daging itik.

[caption id="attachment_110017" align="aligncenter" width="300" caption="Plang nama warung (Dok. Pribadi)"][/caption]

Warung Dangkot ini bisa di temui dalam perjalanan antara kota Palopo-Masamba (Luwu Utara)-Malili (Luwu Timur). Salah satu warung yang sering di singgahi untuk menikmati masakan Dangkot adalah warung Abadi Trans yang masih dalam wilayah Luwu Utara tepatnya di Minna, Kec. Bone-Bone. Seingatku bila melakukan perjalanan sudah 2 kali mampir di warung itu.

[caption id="attachment_110010" align="aligncenter" width="300" caption="Warung Makan Dangkot (Dok. Pribadi)"][/caption] Biasanya yang mampir di warung itu mobil angkutan dari Makassar menuju ke Palu (Sulteng), Luwu Timur, dan Kendaari (Sulawesi Tenggara). Selain mobil penumpang juga mobil-mobil pribadi dan pengangkutan barang banyak terparkir baik siang dan malam hari. Menikmati masakan ini kita akan merasakan sensasi kepedisan dan kelezatan daging ayam kampung. Lantaran perpaduan keduanya makanya keringat pasti bercucuran. Warung ini berdiri sejak tahun 2006 dan telah membuka cabang di beberapa kota, diantaranya Masamba (Ibukota Kab. Luwu Utara), Malili (Ibukota Kab. Luwu Timur), Mangkutana (Luwu Timur menuju ke Sulteng). Kesemua cabang dikelola oleh anak2 pemilik warung ini. Menurut pemilik warung akan membuka cabang di tempat kota2 lain. Menurut pemilik warung bila salah meramu racikan bumbu untuk Dangkot akan membuat masakan terasa pahit. Cukup dengan Rp. 20.000,- perporsinya kita sudah kekenyangan lengkap dengan ayam goreng kampung. Bagi berminat mencoba dirumah dibawah ini ada resepnya yang saya ambil blog http://torajamelo.blogspot.com/ CHICKEN IN GINGER PLANT (dangkot ayam) Mama Danny’s version INGREDIENTS: 2 chickens – cut up into small pieces HERBS/SEASONING/SPICES: 1 litre grated lengkuas (ginger plant) mix & crush: 0.25 litre red and green chillies 6 garlic 10 red onions 10 lemon grass-sliced salt 3 ginger METHOD OF COOKING: - stir fry all crushed spices - mix with chicken pieces - leave on small fire, stir until no more juice is left - mix in lengkuas Selamat mencoba resep diatas, semoga berhasil...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline